NEW DELHI —
Sejarawan dan penulis buku mengenai olah raga kriket, Boria Majumdar, ingat beberapa pertandingan kriket antara India dan Pakistan ketika lapangan kriket menyerupai medan pertempuran.
“Setiap kali regu India bermain di Pakistan, pertandingan kriket otomatis cenderung mengubah kekuatan menjadi keunggulan nasional. Hasilnya, bukan lagi pertandingan kriket, tetapi perang tanpa baku tembak,” paparnya.
Namun, selagi kedua negara Asia Selatan yang bersaing itu akan saling berhadapan dalam serangkaian pertandingan kriket bilateral yang pertama dalam lima tahun di Bangalore hari Selasa, perbedaan nampak.
Menurut Majumdar, rangkaian pertandingan kriket itu nampaknya seperti menandai mencairnya ketegangan hubungan antar kedua negara.
Olah raga kriket sangat disukai di kedua negara itu, dan tim kedua negara telah saling berhadapan dalam berbagai pertandingan internasional. Namun, pertandingan kriket yang sekarang adalah yang pertama sejak India memutuskan hubungan olah raga dengan Pakistan setelah serangan teroris tahun 2008 di Mumbai yang dilakukan oleh kelompok laki-laki Pakistan bersenjata.
Dimulainya lagi hubungan olah raga itu dilakukan di tengah upaya oleh kedua negara Asia Selatan itu untuk melanjutkan proses perdamaian yang terganggu oleh serangan teroris itu.
Perhatian utama tahun ini adalah mendongkrak hubungan perdagangan. Kedua negara baru-baru ini melonggarkan pemberian visa guna mempermudah pebisnis dan pengunjung lain mendapatkan visa. India setuju mengeluarkan 3.000 visa kepada warga Pakistan penggemar kriket untuk menonton pertandingan itu.
Awal tahun ini, India juga membuka kantor pabean besar di sepanjang perbatasan di Punjab untuk mempermudah perjalanan truk. Kedua pihak berharap, membaiknya hubungan perdagangan dan kedua bangsa akan memajukan proses diplomasi.
Komisaris Tinggi Pakistan untuk India, Salman Bashir, mengatakan dalam pertemuan bisnis di New Delhi minggu lalu bahwa kedua negara harus memusatkan perhatian pada perbaikan hubungan. “Mengupayakan hubungan bilateral itu adalah sesuatu yang sangat penting, sangat peka. Kunci utamanya adalah punya kejelasan tentang visi bersama. Tanpa visi bersama, kita bisa dengan mudah melakukan kekeliruan. Jadi dengan keyakinan itu, hubungan baik bukan hanya kepentingan kedua bangsa kita, tetapi juga kawasan,” ujarnya.
Namun, para pengamat memperingatkan dibutuhkan lebih daripada perbaikan hubungan perdagangan dan pertandingan kriket untuk menjembatani saling ketidakpercayaan yang masih tetap tinggi di antara kedua negara.
“Setiap kali regu India bermain di Pakistan, pertandingan kriket otomatis cenderung mengubah kekuatan menjadi keunggulan nasional. Hasilnya, bukan lagi pertandingan kriket, tetapi perang tanpa baku tembak,” paparnya.
Namun, selagi kedua negara Asia Selatan yang bersaing itu akan saling berhadapan dalam serangkaian pertandingan kriket bilateral yang pertama dalam lima tahun di Bangalore hari Selasa, perbedaan nampak.
Menurut Majumdar, rangkaian pertandingan kriket itu nampaknya seperti menandai mencairnya ketegangan hubungan antar kedua negara.
Olah raga kriket sangat disukai di kedua negara itu, dan tim kedua negara telah saling berhadapan dalam berbagai pertandingan internasional. Namun, pertandingan kriket yang sekarang adalah yang pertama sejak India memutuskan hubungan olah raga dengan Pakistan setelah serangan teroris tahun 2008 di Mumbai yang dilakukan oleh kelompok laki-laki Pakistan bersenjata.
Dimulainya lagi hubungan olah raga itu dilakukan di tengah upaya oleh kedua negara Asia Selatan itu untuk melanjutkan proses perdamaian yang terganggu oleh serangan teroris itu.
Perhatian utama tahun ini adalah mendongkrak hubungan perdagangan. Kedua negara baru-baru ini melonggarkan pemberian visa guna mempermudah pebisnis dan pengunjung lain mendapatkan visa. India setuju mengeluarkan 3.000 visa kepada warga Pakistan penggemar kriket untuk menonton pertandingan itu.
Awal tahun ini, India juga membuka kantor pabean besar di sepanjang perbatasan di Punjab untuk mempermudah perjalanan truk. Kedua pihak berharap, membaiknya hubungan perdagangan dan kedua bangsa akan memajukan proses diplomasi.
Komisaris Tinggi Pakistan untuk India, Salman Bashir, mengatakan dalam pertemuan bisnis di New Delhi minggu lalu bahwa kedua negara harus memusatkan perhatian pada perbaikan hubungan. “Mengupayakan hubungan bilateral itu adalah sesuatu yang sangat penting, sangat peka. Kunci utamanya adalah punya kejelasan tentang visi bersama. Tanpa visi bersama, kita bisa dengan mudah melakukan kekeliruan. Jadi dengan keyakinan itu, hubungan baik bukan hanya kepentingan kedua bangsa kita, tetapi juga kawasan,” ujarnya.
Namun, para pengamat memperingatkan dibutuhkan lebih daripada perbaikan hubungan perdagangan dan pertandingan kriket untuk menjembatani saling ketidakpercayaan yang masih tetap tinggi di antara kedua negara.