Pihak berwenang India menyebut ledakan yang diduga bom di luar gedung Pengadilan Tinggi di New Delhi serangan teror yang disengaja setelah ledakan itu menewaskan setidaknya 11 orang dan melukai 62 lainnya.
Polisi percaya bom berkekuatan sedang itu disembunyikan dalam tas dekat gerbang utama menuju gedung itu. Ledakan terjadi Rabu pagi ketika orang berkumpul di luar gerbang untuk masuk ke pengadilan itu.
Berbicara dari Bangladesh, Perdana Menteri India Manmohan Singh mengutuk aksi itu sebagai pengecut, mengajak warga India untuk bersatu memberantas terorisme.
Menteri Dalam Negeri India P.Chidambaram meninjau lokasi, dan mengatakan tim penyidik nasional sedang melakukan penyidikan. Ia mengatakan sejauh ini sulit untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab, dan belum ada yang segera mengaku bertanggungjawab atas ledakan itu.
Ini serangan teror besar pertama di India sejak ledakan bom tiga kali hampir serentak yang ditujukan terhadap ibukota keuangan India, Mumbai, bulan Juli, menewaskan sekitar 20 orang. Belum ada yang ditangkap dalam kasus itu tapi pihak berwenang memusatkan penyidikan mereka pada kelompok militan lokal India, Mujahidin.
Ledakan hari Rabu juga merupakan ledakan kedua di Pengadilan Tinggi itu tahun ini. Mei lalu bom kecil meledak di luar pengadilan yang sama, tapi tidak menyebabkan jatuhnya korban.