Perdana Menteri India dan Israel menunjukkan kembali hubungan mereka yang semakin hangat dengan cepat dan berbicara mengenai “terbitnya zaman baru” hari Senin sementara kedua negara menandatangani persetujuan yang meliputi bidang-bidang seperti pertahanan, pertanian, energi dan perdagangan setelah pembicaraan di New Delhi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba di ibukota India itu hari Minggu, enam bulan setelah perdana menteri India, Narendra Modi, meletakkan dasar bagi peningkatan hubungan ketika ia membuang puluhan tahun sikap berhati-hati dan menjadi perdana menteri India yang pertama berkunjung ke Israel.
“Kita menyambut zaman baru dalam hubungan sekarang,” kata Netanyahu dalam jumpa pers bersama. “Kita telah mempunyai hubungan diplomatic selama 25 tahun, tetapi sesuatu yang berbeda sedang terjadi sekarang,” kata perdana menteri Israel itu.
Modi menyambut kunjungan perdana menteri Israel itu dalam Bahasa Ibrani, yang mengatakan, “Teman baik saya, selamat datang di India” dan menekankan bahwa pembicaraan mereka ditandai “oleh keinginan berbuat lebih banyak” dan meningkatkan kemitraan.”
Persahabatan antara kedua pemimpin dalam jumpa pers menonjolkan bahwa suara India yang mendukung resolusi PBB yang menentang pengakuan Yerusalem oleh Amerika Serikat sebagai ibukota Israel tidak menghentikan momentum hubungan.
Modi meminta kepada perusahaan-perusahaan pertahanan Israel agar menanam modal di India setelah peraturan yang dilonggarkan untuk investasi asing. Keputusan India membatalkan kontrak misil anti-tank $500 juta dengan Israel sebelumnya bulan ini tidak disebut.
Walaupun penjualan senjata telah menjadi satu fundasi hubungan dan Israel mulai muncul sebagai salah satu pemasok utama pertahanan India, kedua pemimpin mengatakan bahwa kerjasama dalam bidang-bidang seperti pertanian, ilmu dan teknologi dan keamanan adalah prioritas baru yang dicari India dari keahlian Israel untuk meningkatkan produksi pertanian dan memajukan pengelolaan air. [gp]