India telah membentuk kementerian untuk mempromosikan terapi-terapi alternatif seperti yoga dan pengobatan ayurveda tradisional, sesuai misi Perdana Menteri Narendra Modi untuk meningkatkan kesadaran dan daya tarik perawatan kesehatan asal negara itu.
Modi telah berulangkali menyerukan penggunaan yang lebih besar dari obat-obatan dan olahraga khas India, sebagai bagian dari dorongan untuk mempromosikan pembelajaran tradisional.
Dalam pidato pertamanya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September, ia mendorong lebih banyak orang untuk melakukan yoga dan mengusulkan adanya Hari Yoga Internasional.
"Ini sistem kita dan tidak cukup muncul ke permukaan. Kami akan membawanya kepada massa," ujar Shripad Naik, yang memimpin kementerian tersebut sejak Selasa (11/11).
Pembentukan kementerian itu terjadi beberapa hari setelah pemerintah mengumumkan rencana untuk membentuk badan pengatur obat-obat tradisional. India ingin memperluas kehadirannya dalam pasar obat tradisional global yang diperkirakan bernilai US$100 miliar.
Ayurveda dan jenis pengobatan tradisional lainnya, disebut unani dan siddha, populer di kota-kota kecil, dan yoga memiliki pengikut banyak di seluruh dunia. Homeopathy juga diterima secara luas di India.
Namun para pengkritik seringkali mempertanyakan efektivitas pengobatan tradisional. Modi mengatakan pada Minggu bahwa ayurveda dan obat-obatan yang umum tidak eksklusif satu sama lain.
"Perlu ada pemahaman yang lebih besar dalam ayurveda. Hal ini tidak dapat dibatasi hanya pada dokter saja. Para nenek moyang kita menjadikan kesehatan bagian dari hidup," ujarnya.
Keberhasilan kementerian ini akan bergantung pada alokasi anggaran tambahan, menurut seorang pejabat pemerintah. Pemerintah mengalokasikan dana $174 juta untuk mengembangkan dan mempromosikan sistem kesehatan tradisional untuk tahun fiskal 2014-2015. (Reuters)