Dewan eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Kamis (21/3) menyetujui peninjauan ketiga terhadap program pinjaman Ukraina sebesar $15,6 miliar, yang memungkinkan pencairan $880 juta untuk bantuan anggaran sehingga total pencairan mencapai $5,4 miliar, kata IMF.
Lembaga pemberi pinjaman dunia itu mengatakan, risiko yang dihadapi Ukraina masih sangat tinggi, khususnya ketidakpastian akan perang dengan Rusia dan prospek pendanaan eksternal, meskipun kepala misi Ukraina Gavin Gray mengatakan lembaga itu memperkirakan perang di Ukraina akan mereda pada akhir tahun ini.
Gray mengatakan kepada wartawan, bahwa kinerja Ukraina secara keseluruhan dalam program Fasilitas Dana Perpanjangan dengan IMF tetap kuat selama tahun pertama, dan Kyiv telah memenuhi semua kecuali satu kriteria kinerja kuantitatif. Satu kriteria yang lewat terpenuhi adalah jumlah penerimaan pajak yang kecil.
Ukraina akan menerima dana itu dalam beberapa hari mendatang, kata Gray. Kabar tersebut seharusnya menjadi berita yang disambut baik, di saat Kongres AS terus memperdebatkan persetujuan paket bantuan tambahan bernilai $61 miliar untuk Ukraina. Gray mengatakan, IMF harus mempelajari dampaknya terhadap tingkat utang Ukraina, jika anggota kongres AS memutuskan untuk mengubah sebagian dana itu menjadi pinjaman dan bukan hibah.
Sanaa Nadeem, wakil kepala misis IMF untuk Ukraina, mengatakan bahwa IMF telah menyetujui sebuah analisis utang keberlanjutan untuk Ukraina yang tidak mengubah analisis makroekonomi negara tersebut seccara material, namun analisis baru tersebut tidak menyertakan utang senilai $3 miliar terhadap Rusia yang telah diperdebatkan oleh otoritas Ukraina.
Nadeem mengatakan kepada wartawan bahwa progres yang kredibel telah dicapai dalam restrukturisasi utang komersial Ukraina, dan IMF berharap diskusi teknis terkait hal tersebut dapat berlangsung dalam beberapa minggu ke depan.
Perekonomian Ukraina pada 2023 bertahan lebih kuat daripada proyeksi yang dibayangkan. Namun, tantang tampaknya kembali muncul pada 2024 di mana pertumbuhan ekonomi negara tersebut diprediksi melemah ke kisaran 3% hingga 4% karena ketidakpastian tentang perang dan pembatasan pasokan semakin menguat. [ps/rs]
Forum