Tautan-tautan Akses

Ilmuwan Cari Cara untuk Mengembangkan Terumbu Karang


Terumbu karang di Raja Ampat, Papua, Indonesia (foto: ilustrasi).
Terumbu karang di Raja Ampat, Papua, Indonesia (foto: ilustrasi).

Terumbu karang menunjang hampir 25 persen kehidupan satwa laut, tapi karena peningkatan panas bumi, separuh terumbu karang di dunia telah mati dalam 50 tahun terakhir.

Karena masalah pemanasan bumi tidak kunjung reda, para pakar kini mencari cara-cara baru supaya terumbu karang bisa hidup dalam suhu laut yang meningkat.

Dua orang pakar laut Skotlandia menemukan apa yang mungkin bisa menyelamatkan terumbu karang di seluruh dunia, dalam bentuk koral yang disebut Corallith, yang hidupnya berpindah-pindah.

Sebastian Hennige dari Universitas Edinburgh di Skotlandia mengatakan, “Sebuah larva karang mengendap diatas batu kecil atau sepotong karang yang sudah mati, dan akan tumbuh di sana. Karena ia tumbuh pada sesuatu yang tidak berakar kuat di dasar laut, karang ini bisa bergerak dan berpindah tempat karena gelombang laut.”

Karena gerakan atau perpindahan seperti itulah, Corallith bisa membantu perluasan terumbu karang.

“Karang itu terus bergulir di dasar laut dan lama kelamaan menjadi semakin besar dan berat, sehingga tidak bisa lagi berpindah-pindah. Beberapa waktu kemudian ada bagian koral yang mati, yang bisa digunakan oleh larva koral lain untuk tempat bertumbuh, sampai akhirnya tercipta terumbu karang yang cukup besar,” imbuhnya.

Corallith juga penting karena karang itu kuat dan kemungkinan bisa bertahan dalam suhu air laut dan keasaman yang bertambah, yang bisa membunuh banyak terumbu karang lainnya.

Tapi belum jelas apakah Corallith bisa bertahan dalam peningkatan suhu dan keasaman air laut yang semakin cepat. [ii]

XS
SM
MD
LG