Tautan-tautan Akses

Ilhan Omar, Pengungsi Afrika Pertama yang Berpeluang Raih Kursi Kongres AS


Ilhan Omar memberikan pidato di depan pendukungnya di Minneapolis, Minnesota Senin (14/8), setelah memenangkan tiket Partai Demokrat untuk pemilihan anggota Kongres AS November mendatang. (Photo: K. Farabaugh / VOA)
Ilhan Omar memberikan pidato di depan pendukungnya di Minneapolis, Minnesota Senin (14/8), setelah memenangkan tiket Partai Demokrat untuk pemilihan anggota Kongres AS November mendatang. (Photo: K. Farabaugh / VOA)

Legislator negara bagian Minnesota, Ilhan Omar, 35 tahun, selangkah lebih dekat untuk membuat sejarah sebagai pengungsi pertama dari benua Afrika - dan Muslimah Amerika kedua - yang terpilih untuk Kongres AS.

Ilhan Omar sedang berupaya menggantikan Keith Ellison, Muslim Amerika pertama di Kongres, yang saat ini mewakili distrik liberal Minneapolis yang berpihak pada Demokrat. Seperti yang dilaporkan wartawan VOA, Kane Farabaugh, mereka yang mendukung Omar berharap dia akan mempengaruhi perdebatan tentang imigrasi dan kebijakan luar negeri AS.

Kemenangan bersejarah Ilhan Omar dalam pemilihan pendahuluan untuk mewakili Distrik 5 Minnesota di Kongres AS dibangun berdasarkan pesan sederhana.

“Saya seorang milenial dengan utang biaya kuliah. Saya seorang pengungsi ... dan seorang penyewa rumah,” ungkap Ilhan.

Ilhan Omar memahami pemilih liberal yang lebih muda yang merupakan bagian besar dari orang yang akan diwakilinya di kongres. Itu adalah pesan yang berhasil pada 2018… dan dua tahun lalu ketika dia memenangkan pemilihan pertamanya untuk badan legislatif (DPR) negara bagian.

Profesor Larry Jacobs dari Humphrey School of Public Affairs di Universitas Minnesota, mengatakan bahwa suara orang Somali Amerika hanya sebagian dari kisah sukses Ilhan.

“Bahwa tidak cukup menang di sebuah distrik di mana jumlah orang Somalia tidak besar dan dalam persaingan dengan calon keturunan Somalia lainnya. Apa yang mampu dilakukan Omar untuk kedua kalinya sekarang dalam beberapa tahun saja adalah membangun koalisi luas yang mencakup kalangan progresif yang setuju dengan agenda ringan Bernie Sanders dan orang-orang yang percaya bahwa Partai Demokrat perlu lebih beragam dan menyambut suara-suara baru,” ulas Jacobs.

Suara baru yang harus menghadapi tantangan baru - dan lama.

“Saat ini saya punya perangkat yang baik untuk mengorganisasi tantangan terhadap pemerintah yang menggunakan politik ketakutan untuk mengedepankan kebijakan memecah belah dan merusak pada saat bangsa kita berada di persimpangan yang berbahaya,” tambah Ilhan.

Ilhan Omar, yang saat ini menjabat sebagai asisten pemimpin Minoritas Partai Demokrat di DPR Minnesota, menentang pemisahan keluarga di perbatasan dan mengecam kebijakan pemerintahan Trump yang disebut "Muslim Ban".

Khalid Mohamed, penduduk Minnesota keturunan Somalia, berharap pengalaman pribadi Omar nantinya akan mempengaruhi perdebatan di Kongres mengenai kebijakan imigrasi AS.

"Dia telah mengalami perjuangan sebagai pengungsi, dan proses pemeriksaannya, dan sesuatu yang belum dipahami Donald Trump dengan baik," ujar Khalid.

Khalid Mohamed juga berharap terpilihnya Ilhan Omar akan mengirim pesan tidak hanya kepada komunitas agama yang lebih besar, tetapi seluruh benua Afrika.

“Dia menjadi perempuan pertama kelahiran Afrika di Kongres, saya pikir itu hal besar di benua ini. Itu mengirim pesan ke semua orang dari Afrika ... bahwa Anda mungkin seorang pengungsi, Anda mungkin datang ke sini sebagai imigran, tetapi Anda memiliki hak, dan Anda bisa menjadi siapa pun yang Anda inginkan selama Anda berusaha,” imbuh Khalid.

Ilhan Omar kemungkinan besar akan menang pada pemilihan umum bulan November mengingat distrik yang ingin dia wakili sangat mendukung kandidat Demokrat. [as]

XS
SM
MD
LG