Lyudmila Navalnaya, sang ibu dari pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, memohon kepada Presiden Vladimir Putin untuk memberikan jasad putranya agar dapat dimakamkan secara terhormat. Permohonan itu disampaikan melalui video yang diunggahnya hari Selasa (20/2).
Dalam video itu, Navalnaya mengenakan pakaian hitam dan berada di luar penjara Polar Wolf Colony, tempat putranya yang berusia 47 tahun itu meninggal pada Jum’at (16/2) pekan lalu.
Navalnaya menyatakan, sudah lima hari dirinya tidak bisa melihat jasad anaknya. Otoritas disebut menolak memberikan jasad Navalny dan tidak memberi penjelasan terkait keberadaannya.
“Saya mohon kepada Anda, Vladimir Putin. Penyelesaian masalah ini hanya bergantung pada Anda. Izinkan saya untuk melihat anak saya. Saya minta jasad Alexei segera diberikan agar saya bisa menguburkannya dengan layak,” ujar Navalnaya dalam video itu.
Tim Navalny mengatakan bahwa otoritas Rusia telah menyatakan bahwa penyebab kematiannya tidak diketahui, serta menolak untuk memberikan jasadnya selama dua minggu sementara proses penyelidikan atas kematiannya masih berlangsung. Rekan-rekan Navalny menuduh pemerintah Rusia mengulur waktu untuk menghilangkan jejak agen saraf Novichok setelah 14 hari.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak tuduhan penyembunyian itu, dan mengatakan kepada media bahwa “tuduhan itu sama sekali tidak berdasar dan sangat menghina kepala negara Rusia.”
Kematian pemimpin oposisi Rusia itu memicu kemarahan internasional dan domestik, serta banyak negara Barat yang menyalahkan Kremlin. Hingga berita ini diturunkan, Putin belum memberi komentar terkait kematian Navalny. [ti/jm]
Forum