Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menerbitkan sejumlah dokumen dalam situs websitenya, yang sebelumnya tidak diumumkan, tentang kesepakatan nuklir internasional dengan Iran yang dicapai tahun 2015.
Dokumen-dokumen yang dirilis hari Jumat (23/12) itu disertai dengan surat dari Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, yang berwenang mengesahkan publikasi itu, tetapi tidak disebutkan mengapa dokumen itu diumumkan sekarang.
Beberapa dari dokumen itu bertanggal 6 Januari 2016, 10 hari sebelum kesepakatan dengan Iran mulai berlaku.
Surat dari kantor Mogherini mengatakan dokumen-dokumen itu "hanya memberikan klarifikasi untuk pelaksanaan langkah-langkah terkait nuklir Iran sebagaimana diatur dalam JCPOA" Rencana Tindakan Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action), nama resmi persetujuan itu.
Dokumen-dokumen itu menunjukkan bahwa Iran tidak mencapai batas pembuatan uranium berkadar rendah, 300 kilogram, sesuai persyaratan perjanjian internasional. Uranium berkadar rendah tidak dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir, tapi bisa lebih diperkaya untuk membuat senjata.
Kesepakatan itu dibuat untuk memastikan bahwa Iran menggunakan nuklirnya hanya untuk pembangkit listrik, bukan untuk pembuatan senjata.
Publikasi dokumen-dokumen itu hari Jumat (23/12) dilakukan kurang dari sebulan sebelum Presiden Amerika terpilih Donald Trump, yang sangat kritis terhadap kesepakatan nuklir Iran, dilantik menjadi Presiden. (sp/isa)