Iran sudah memulai mengurangi beberapa bagian dalam program nuklirnya yang bisa digunakan untuk membuat senjata sebagaimana diwajibkan oleh perjanjian yang dicapai Iran dengan negara-negara kuat dunia empat bulan lalu.
Hal itu terungkap dalam laporan Badan Energi Nuklir Internasional (IAEA).
Maski demikian, para diplomat yang mengetahui isi laporan IAEA itu memperingatkan bahwa Iran masih menyiagakan ribuan mesin sentrifugalnya yang bisa dengan mudah kembali dioperasikan untuk digunakan dalam program senjata yang terlarang.
Beberapa versi laporan untuk PBB yang masih rahasia itu beredar dari Rabu (19/11). Dikatakan, pusat pengayaan nuklir utama Iran memiliki 11.308 sentrifugal yang terpasang, sampai minggu ini, berkurang sekitar 3.000 dari sebelum 18 Oktober ketika perjanjian nuklir itu mulai berlaku. IAEA mengatakan sebagian sentrifugal juga telah dicabut dari fasilitas Iran lain yang lebih kecil.
Sentrifugal presisi, jika diputar dengan kecepatan tinggi, berfungsi memisahkan isotop uranium berdasarkan berat, kemudian memurnikan atau memisahkan jenis yang sudah terkonsentrasi, "uranium yang sudah diperkaya."
Jenis ini bisa digunakan sebagai bahan bakar reaktor tenaga nuklir atau tujuan-tujuan lainnya. Proses pengayaan lebih lama yang memerlukan lebih banyak lagi sentrifugal bisa menghasilkan bentuk konsentrasi uranium yang sangat tinggi yang diperlukan untuk hulu ledak senjata nuklir.
Perjanjian yang dicapai bulan Juli lalu mewajibkan Iran untuk mengurangi secara drastis jumlah sentrifugal yang digunakan, cukup untuk memastikan bahwa ilmuwan Iran tidak akan bisa memproduksi uranium dengan tingkat pengayaan tinggi. [my/th]
