Tautan-tautan Akses

Human Rights Watch: Angkatan Udara Suriah Serang Warga Sipil


Menurut Human Rights Watch, kebanyakan warga sipil tewas di wilayah-wilayah di mana tidak terjadi pertempuran (foto: dok).
Menurut Human Rights Watch, kebanyakan warga sipil tewas di wilayah-wilayah di mana tidak terjadi pertempuran (foto: dok).

Angkatan Udara Suriah melancarkan serangan membabi buta dan kadang kala secara sengaja terhadap warga sipil, menurut laporan yang diterbitkan hari Kamis oleh Human Rights Watch.

Anna Neistat, wakil direktur urusan kondisi darurat pada Human Rights Watch, mengatakan, konflik Suriah menjadi semakin kejam dengan kecenderungan baru, yaitu serangan-serangan udara yang nampaknya sengaja ditujukan terhadap warga sipil.

Human Rights Watch yakin ribuan warga sipil telah tewas.
“Kebanyakan warga sipil tewas di wilayah-wilayah di mana tidak terjadi pertempuran,” ujar Neistat.

Menurut jaringan aktivis Suriah setempat, serangan-serangan udara pemerintah menewaskan lebih dari 4.300 warga sipil di seluruh Suriah sejak Juli tahun lalu.

Laporan yang diterbitkan hari Kamis itu didasarkan pada kunjungan ke 50 tempat di wilayah-wilayah yang dikuasai kelompok oposisi yang diserang lewat udara. Laporan itu mencatat 59 serangan yang disebut Human Rights Watch melanggar hukum.

Laporan itu menyebut pasukan pemerintah sengaja menyerang empat toko roti di mana warga sipil antri membeli roti. Serangan itu dilakukan sebanyak delapan kali.

Pemerintah Suriah tidak menanggapi tuduhan itu, yang mendapat perhatian luas media internasional hari Kamis.

Pihak berwenang Suriah juga menyangkal tuduhan serupa pada masa lampau. Mereka mengatakan banyak korban jatuh di pihak pasukan pemerintah karena mengambil risiko di darat dalam upaya mencegah jatuhnya korban sipil.

Namun Ole Solvang, pengamat kondisi darurat pada Human Rights Watch, mengatakan laporan itu harus menggalang upaya internasional untuk mengakhiri serangan terhadap warga sipil. “Human Rights Watch berulang kali mengimbau Dewan Keamanan PBB agar menekan Pemerintah Suriah supaya mengakhiri pelanggaran HAM. Selama Rusia dan Tiongkok terus menghalangi aksi Dewan Keamanan, pelanggaran HAM akan terus berlangsung, serangan udara akan terus terjadi, dan kita akan melihat lebih banyak lagi warga sipil tewas di Suriah,” paparnya.

Namun, David Hartwell, pakar masalah Suriah pada kelompok analisis HIS Jane di London, mengatakan, masyarakat internasional tidak menjadikan isu warga sipil fokus utama agendanya dalam masalah Suriah. “Sayangnya, kekhawatiran yang jauh lebih besar nampaknya adalah perkembangan aliran Salafisme, dan kelompok-kelompok ekstrem Islam di Suriah menjadi penggerak terjadinya intervensi, bukan jumlah tinggi korban tewas di kalangan warga sipil Suriah,” ujarnya.

Hartwell mengatakan, cara terbaik untuk membantu warga sipil tidak terletak pada agenda internasional.

Human Rights Watch mengatakan kelompoknya hanya bisa mengunjungi tempat-tempat di wilayah-wilayah yang dikuasai oposisi di Suriah utara karena pemerintah tidak memberi akses ke tempat-tempat lain di seluruh negara itu.

Recommended

XS
SM
MD
LG