Vonis hukuman oleh China baru-baru ini terhadap diri seorang narablog (blogger) dan penangkapan terhadap aktivis-aktivis hak asasi menunjukkan Beijing bertekad untuk meneruskan membungkam kritik terhadap pemerintah dan partai yang berkuasa.
Liu Yan-li adalah seorang narablog di Hubei, dan pada 22 April dijatuhi hukuman empat tahun penjara oleh pengadilan setempat karena tuduhan provokasi.
Dokumen pengadilan mengatakan, dirinya bersalah karena “bertengkar dan menghasut keributan,” dan retorikanya di dunia maya tentang pemimpin-pemimpin partai baik yang masih menjabat maupun mantan telah merusak citra pemerintah.
Seminggu kemudian, polisi menangkap aktivis Xie Wen-fei karena dituduh “menghasut keributan.” Xie yang sejak lama aktif dalam gerakan pro-demokrasi China, telah mengecam penghilangan beberapa jurnalis warga dan aktivis hak asasi yang terlibat dalam posting informasi tentang penanganan COVID 19 oleh pemerintah. [jm/pp]