Presiden Suriah Bashar Al Assad hari Minggu (19/3) bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan saat melawat ke negara itu.
Lawatan ini merupakan yang pertama pasca gempa dahsyat yang melanda Suriah dan Turki bulan lalu, dan sekaligus menandai perbaikan hubungan kedua negara lebih dari satu dekade setelah Liga Arab – yang beranggotakan 22 negara – menangguhkan keanggotaan Suriah karena tindakan brutalnya terhadap para demonstran dan warga sipil selama perang saudara.
Al Nahyan lewat Twitter mencuit keduanya “melangsungkan pembicaraan konstruktif guna mengembangkan hubungan antar kedua negara.”
Simpati internasional pasca gempa tampaknya ikut mempercepat pemulihan hubungan kedua negara, dan bahkan antara Suriah dan kawasan itu. Sebelum tragedi itu Uni Emirat Arab memang telah berupaya membangun kembali hubungan dengan Suriah. Assad juga telah menyambut hal itu dengan melawat ke Uni Emirat Arab tahun 2022 lalu, yang pertama pasca pecahnya perang saudara tahun 2011; dan disusul kunjungan lain pada Januari 2023 ini.
Namun setelah gempa bumi, menteri luar negeri Uni Emirat Arab datang dan kemudian mengirim banyak bantuan ke Suriah.
Suriah berharap rekonsiliasi di kawasan ini akan mendorong masuknya bantuan yang telah lama ditunggu-tunggu untuk membangun kembali negara yang terpukul itu. Meskipun para analis mengatakan hal itu tidak akan mungkin terjadi dalam skala besar, setidaknya untuk saat ini. [em/jm]
Forum