Laporan Human Rights Watch (HRW) mengatakan tindakan terkoordinasi dibutuhkan untuk memperbaiki operasi pertolongan di Laut Tengah bagi pendatang gelap yang dengan naik perahu melakukan penyeberangan berbahaya dari Afrika Utara ke Eropa.
HRW mengatakan pendatang tersebut, yang katanya melarikan diri dari penindasan atau mencari kehidupan yang lebih baik, sering melakukan pelayaran itu dengan perahu atau kapal yang tidak layak laut dan berbahaya.
Organisasi tersebut mengatakan pertolongan terhambat oleh apa yang disebutnya koordinasi yang buruk, perselisihan mengenai tanggung jawab, ketiadaan manfaat bagi kapal-kapal komersial melakukan pertolongan, dan pengutamaan pengamanan perbatasan.
Peneliti senior Eropa Barat HRW, Judith Sunderland, mengatakan “penyelamatan jiwa, bukan penghindaran tanggung-jawab, perlu dijadikan keharusan di laut.”
HRW mengatakan pendatang tersebut, yang katanya melarikan diri dari penindasan atau mencari kehidupan yang lebih baik, sering melakukan pelayaran itu dengan perahu atau kapal yang tidak layak laut dan berbahaya.
Organisasi tersebut mengatakan pertolongan terhambat oleh apa yang disebutnya koordinasi yang buruk, perselisihan mengenai tanggung jawab, ketiadaan manfaat bagi kapal-kapal komersial melakukan pertolongan, dan pengutamaan pengamanan perbatasan.
Peneliti senior Eropa Barat HRW, Judith Sunderland, mengatakan “penyelamatan jiwa, bukan penghindaran tanggung-jawab, perlu dijadikan keharusan di laut.”
