Imigran dari Honduras dan Nikaragua yang memiliki Status Perlindungan Sementara/TPS di Amerika hari Senin depan akan mengetahui apakah status TPS mereka akan diperpanjang atau tidak.
Jika Departemen Keamanan Dalam Negeri tidak memperpanjang TPS bagi kedua negara pada tanggal 6 November, izin tinggal dan bekerja ribuan orang Honduras dan Nikaragua di Amerika akan berakhir tanggal 5 Januari mendatang.
Kedua negara diberi status TPS pada tahun 1999 setelah Badai Mitch memporak-porandakan kedua negara. Di Honduras, "badai itu menewaskan 5.657 orang dan sekitar 1,1 juta orang kehilangan tempat tinggal," kata Kantor Bea-Cukai dan Imigrasi Amerika pada situsnya. Badai itu juga menghancurkan sekitar 70 persen infrastruktur negara.
Nikaragua tidak lebih baik, USCIS mengatakan 3.045 orang tewas dan 885 dilaporkan hilang. "Tanah longsor dan banjir menghancurkan seluruh desa dan menyebabkan kerusakan parah pada jaringan transportasi, perumahan, fasilitas medis dan pendidikan, fasilitas air bersih dan sanitasi serta sektor pertanian."
Sejak saat itu, status TPS kedua negara telah diperbaharui beberapa kali dengan alasan porak-poranda oleh bencana lingkungan besar dan belum sepenuhnya pulih dari badai Mitch.
Pengacara Imigrasi Miami Stephanie Green kepada VOA mengatakan argumen utama untuk pembaharuan status saat ini adalah ekonomi. "Perekonomian negara-negara tersebut tidak kuat. Kedua negara termasuk negara termiskin di belahan bumi ini.” [my]