Baru empat bulan yang lalu industri film AS dikecam karena menghina aktor-aktor berkulit berwarna dengan memilih aktor-aktor kulit putih untuk memainkan karakter Asia, Hispanik atau Indian, dan mengabaikan permainan dahsyat para minoritas untuk nominasi Oscar tahun ini.
Namun Hollywood, menurut pengkritik mereka di Timur Tengah, belum juga belajar dari kesalahan itu.
Penulis naskah pemenang Oscar David Franzoni dan produser Stephen Joel Brown sedang mengerjakan sebuah film mengenai Jalaluddin al-Rumi, teolog, penyair dan tokoh sufisme abad 13 yang dicintai umat Islam, Buddha, Kristen dan Yahudi di seluruh dunia.
Para pembuat film itu mengatakan salah satu motif mereka dalam membuat film itu adalah untuk menyanggah stereotip mengenai Muslim. Namun para aktor yang dipilih adalah Leonardo DiCaprio sebagai Rumi -- atau Maulana, sebagaimana ia dikenal di Iran dan Afghanistan -- dan Robert Downey Jr. sebagai Shams-i-Tabrizi, sahabat dan mentor spiritual Rumi.
Penulis Paniz Khosroshahy mempertanyakan keputusan tersebut dengan mengatakan bahwa Los Angeles adalah ibukota diaspora Iran.
"Mengapa selalu ada cukup pria Asia Selatan dan Timur Tengah untuk memerankan orang-orang Persia kejam di (film) 300, tapi hanya Jake Gyllenhaal yang tersedia untuk berakting dalam Prince of Persia?"
Sedikitnya tiga petisi daring telah diluncurkan, meminta Hollywood memilih aktor-aktor yang lebih cocok berperan sebagai Rumi dan Shams. Nama-nama yang disarankan termasuk aktor Amerika keturunan Afghanistan Donnie Keshawarz, atau aktor Amerika keturunan Iran, Shaun Toub.
Namun tidak semua orang marah, dengan mengatakan bahwa Rumi, yang lahir di Afghanistan dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Turki, bukanlah "orang kulit berwarna." Mereka meluncurkan tagar tandingan di Twitter, #RumiWasWhite.
Belum ada pengumuman resmi mengenai aktor-aktor yang dipilih, dan sumber-sumber mengutip DiCaprio yang mengatakan ia tidak tertarik dengan peran tersebut.
Aktor Donnie Keshawarz, yang telah memainkan beragam peran dalam film televisi dan layar lebar, mengatakan fakta bahwa ada aktor yang bukan keturunan Timur Tengah ingin berperan sebagai Rumi "tidak menghina saya sebagai aktor."
Yang lebih mengganggunya adalah jika aktor tersebut berakting buruk.
"Karena Hollywood ingin menceritakan kisah pengalaman manusia, seharusnya mereka sangat berhati-hati dalam melakukannya dengan menghormati keberagaman dan kompleksitas pengalaman manusia tersebut sejujur mungkin," ujarnya.
Jika Rumi masih hidup, mungkin komentarnya adalah sebagai berikut.
[hd]
