Tautan-tautan Akses

Hina Muslim, Anggota Kongres AS Ilhan Omar Minta Koleganya Ditindak


Ilhan Omar berbicara di Brooklyn Center, 20 April 2021. (Foto: AP)
Ilhan Omar berbicara di Brooklyn Center, 20 April 2021. (Foto: AP)

Anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Ilhan Omar, Jumat (26/11), meminta pimpinan DPR mengambil “tindakan yang patut” terhadap koleganya dari Partai Republik, Lauren Boebert, yang menggunakan istilah anti-Muslim dalam menggambarkan pertemuannya dengan Omar baru-baru ini di Gedung Kongres AS.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan pimpinan lain dari kubu Demokrat menuntut Boebert menarik pernyataannya.

Berdasarkan video yang diunggah akun PatriotTakes di Twitter, perkataan Boebert yang menyinggung itu diucapkannya pada liburan Thanksgiving. Dalam video itu, ia menceritakan dirinya dan seorang stafnya tengah berada di dalam lift ketika ia melihat seorang polisi Kongres yang tampak waspada berlari ke arah mereka. Boebert mengatakan, ia menoleh ke sebelah kiri di mana Omar berdiri di dalam lift yang sama.

“Ya… Ia tidak membawa tas ransel. Harusnya kita aman-aman saja,” ujar Boebert menceritakan, kemudian disambut tawa orang-orang yang mendengarkan kisahnya. “Lalu saya bilang, ‘Lihat, skuad jihad ngantor hari ini.’”

Omar secara terbuka mendesak Pelosi dan pemimpin Minoritas Kubu Republik DPR AS untuk mendisiplinkan Boebert.

“Menyebut saya pelaku bom bunuh diri bukanlah sesuatu yang patut ditertawakan,” cuit Omar di akun Twitternya. “@GOPLeader dan @SpeakerPelosi harus mengambil tindakan yang sepatutnya, menormalkan kefanatikan ini bukan saja membahayakan nyawa saya, tapi nyawa semua umat Muslim. Kefanatikan anti-Muslim tidak dapat diterima di Kongres.”

Omar juga menjelaskan pada Kamis (25/11) bahwa Boebert mengarang-ngarang cerita tersebut.

Hari Jumat (26/11), Boebert menulis di Twitter bahwa “Saya memohon maaf pada seluruh masyarakat Muslim yang tersinggung dengan komentar saya tentang Anggota Kongres Omar. Saya telah menghubungi kantornya untuk berbicara dengannya secara langsung. Ada banyak perbedaan kebijakan yang harus fokus diurus tanpa gangguan yang tidak perlu ini.”

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengutuk pernyataan Boebert dalam sebuah pernyataan yang mendesak para pimpinan Partai Republik di Kongres untuk menolak pernyataan Boebert.

Organisasi itu menyebut sindiran Boebert soal tas ransel sebagai “kampanye kotor Islamofobia bahwa semua Muslim itu teroris.” Demikian juga dengan istilah “skuad jihad” yang ia ungkapkan.

Omar dan anggota DPR AS dari Kubu Demokrat lain, yaitu Alexandria Ocasio-Cortez, Ayanna Pressley dan Rashida Tlaib, terkadang merujuk diri mereka dengan sebutan “Skuad." [rd/ft]

XS
SM
MD
LG