Sebuah helikopter Bell-412 milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang membawa 10 tentara dalam operasi logistik di pedalaman, hilang Rabu (22/1) selama 15 jam di atas hutan Kalimantan Utara.
Helikopter itu berangkat dari Tarakan dan seharusnya mendarat di Long Iram, Nunukan kira-kira sejam kemudian. Tetapi, pesawat tersebut kehilangan kontak dengan menara pengawas 15 menit setelah lepas landas.
Para pejabat mengatakan helikopter itu ditemukan 15 jam kemudian setelah melakukan pendaratan darurat di Long Tulip Village, Malinau di Kalimantan Utara, karena cuaca buruk. Semua penumpang dikabarkan selamat.
Menteri Koordinasi Indonesia bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, mengatakan kepada VOA, TNI melakukan operasi pencarian dan pertolongan dengan pesawat militer dan sipil.
"Saat ini hujan di Java, namun saya menghubungi komando militer di Kalimantan TImur, dan menurut mereka cuaca cukup baik untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan pagi ini. Kami telah meminta beberapa pesawat dari perusahaan swasta dan misionari di Kalimantan Timur, termasuk pesawat militer kita (untuk membantu)," ujarnya.
Helikopter itu berangkat dari Tarakan dan seharusnya mendarat di Long Iram, Nunukan kira-kira sejam kemudian. Tetapi, pesawat tersebut kehilangan kontak dengan menara pengawas 15 menit setelah lepas landas.
Para pejabat mengatakan helikopter itu ditemukan 15 jam kemudian setelah melakukan pendaratan darurat di Long Tulip Village, Malinau di Kalimantan Utara, karena cuaca buruk. Semua penumpang dikabarkan selamat.
Menteri Koordinasi Indonesia bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, mengatakan kepada VOA, TNI melakukan operasi pencarian dan pertolongan dengan pesawat militer dan sipil.
"Saat ini hujan di Java, namun saya menghubungi komando militer di Kalimantan TImur, dan menurut mereka cuaca cukup baik untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan pagi ini. Kami telah meminta beberapa pesawat dari perusahaan swasta dan misionari di Kalimantan Timur, termasuk pesawat militer kita (untuk membantu)," ujarnya.