Tautan-tautan Akses

Hasil Audit Tunjukkan Pemerintah Senegal Sebelumnya Salah Laporkan Utang dan Data Penting Lainnya


Sejumlah warga tampak mengantre untuk menggunakan hak pilih mereka dalam pemilu legislatif di sebuah tempat pemungutan suara di Dakar, Senegal, pada 17 November 2024. (Foto: AP/Annika Hammerschlag)
Sejumlah warga tampak mengantre untuk menggunakan hak pilih mereka dalam pemilu legislatif di sebuah tempat pemungutan suara di Dakar, Senegal, pada 17 November 2024. (Foto: AP/Annika Hammerschlag)

Laporan pengadilan, yang mencakup keuangan publik dari 2019 hingga Maret 2024, mengatakan bahwa mereka mendeteksi anomali lain dan perbedaan data antara angka yang dilaporkan dan angka sebenarnya.

Pengadilan Auditor Senegal, pada Rabu (12/2), merilis tinjauan yang telah lama ditunggu-tunggu atas kondisi keuangan negara tersebut. Tinjauan itu mengukuhkan bahwa pemerintah sebelumnya salah melaporkan data ekonomi penting termasuk jumlah utang dan defisit.

Nilai Eurobond Senegal jatuh setelah laporan tersebut dirilis.

"Hasil pekerjaan yang dilakukan Pengadilan menunjukkan bahwa jumlah utang yang belum dibayar lebih tinggi daripada yang tertera dalam dokumen pelaporan," kata laporan pengadilan.

Laporan tersebut mengukuhkan audit yang telah diperintahkan Presiden Bassirou Diomaye Faye, yang menjabat pada April 2024.

Pada akhir 2023, total utang yang belum dibayar mewakili 99,67% dari produk domestik bruto, kata laporan pengadilan. Angka yang tercatat sebelumnya adalah 74,41%.

Audit yang diperintahkan Faye telah mengungkap bahwa utang dan defisit anggaran Senegal jauh lebih besar daripada yang dilaporkan pemerintahan mantan Presiden Macky Sall. Sebagai konsekuensi dari audit tersebut, pemerintah Faye memutuskan pada Juni untuk tidak mengajukan permintaan pencairan lebih lanjut berdasarkan fasilitas kredit tiga tahun $1,8 miliar dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

IMF telah menangguhkan program itu sambil menunggu tinjauan dari Pengadilan Auditor. IMF mengatakan pada Rabu bahwa mereka akan menganalisis laporan itu dan memulai konsultasi dengan pihak berwenang untuk mengatasi masalah tersebut.

"IMF tetap berkomitmen untuk mendukung pihak berwenang untuk bergerak maju," kata juru bicara IMF melalui email.

Laporan pengadilan, yang mencakup keuangan publik dari 2019 hingga Maret 2024, mengatakan bahwa mereka mendeteksi anomali lain dan perbedaan data antara angka yang dilaporkan dan angka sebenarnya.

"Defisit yang dihitung dan dilaporkan kepada IMF untuk periode yang ditinjau sangat jauh dari nilai sebenarnya, jika volume pencairan pinjaman proyek yang tepat diperhitungkan," kata pengadilan dalam laporan tersebut.

Dalam catatan kepada investor setelah laporan itu dirilis, kementerian keuangan Senegal mengatakan akan memusatkan pengelolaan utang publik dan menerapkan kendali ketat atas proyek-proyek yang dibiayai dari sumber daya luar. Pihak kementerian akan segera menghubungi investor global, kata catatan itu. [ka/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG