Tautan-tautan Akses

Hamas, PLO Sambut Baik Keputusan 3 Negara Eropa Akui Negara Palestina


Seorang anak laki-laki melambaikan bendera Palestina di tengah aksi protes di Barcelona, Spanyol untuk mendukung rakyat Palestina dan mendesak gencatan senjata di Gaza, 20 Januari 2024. (Foto: AP Photo/Emilio Morenatt)
Seorang anak laki-laki melambaikan bendera Palestina di tengah aksi protes di Barcelona, Spanyol untuk mendukung rakyat Palestina dan mendesak gencatan senjata di Gaza, 20 Januari 2024. (Foto: AP Photo/Emilio Morenatt)

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan kelompok Islam Hamas menyambut baik keputusan Irlandia, Norwegia dan Spanyol pada Rabu (22/5) untuk mengakui negara Palestina sebagai dorongan bagi perjuangan mereka.

Irlandia, Norwegia dan Spanyol mengatakan mereka akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada 28 Mei, lebih dari tujuh bulan setelah perang Gaza yang menghancurkan.

“Kami menganggap ini sebagai langkah penting untuk menegaskan hak kami atas tanah kami,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dan menyerukan “negara-negara di seluruh dunia untuk mengakui hak nasional kami yang sah”.

Pejabat senior Hamas Bassem Naim mengatakan “perlawanan berani” rakyat Palestinalah yang mendorong tindakan ketiga negara Eropa tersebut.

“Pengakuan berturut-turut ini adalah hasil langsung dari perlawanan berani dan ketabahan legendaris rakyat Palestina,” katanya kepada AFP.

“Kami yakin ini akan menjadi titik balik dalam posisi internasional mengenai masalah Palestina.”

PLO, yang dipandang secara internasional sebagai satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina, memuji keputusan tersebut sebagai keputusan yang “bersejarah”.

Tindakan yang dilakukan Irlandia, Norwegia, dan Spanyol merupakan “momen bersejarah di mana dunia bebas meraih kemenangan atas kebenaran dan keadilan”, kata Hussein al-Sheikh, sekretaris jenderal komite eksekutif PLO, melalui platform media sosial X.

Sebagian besar negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), mengatakan bahwa mereka bersedia suatu hari nanti mengakui negara Palestina – tetapi hal tersebut harus dilakukan setelah kesepakatan dicapai mengenai isu-isu pelik seperti perbatasan dan status Yerusalem.

Israel sangat menentang tindakan tersebut, dengan alasan bahwa tindakan tersebut merupakan "penghargaan bagi terorisme" setelah Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober yang memicu perang paling berdarah di Gaza.

Israel mengatakan pihaknya memanggil kembali utusannya untuk Irlandia dan Norwegia untuk “konsultasi mendesak”, dan diperkirakan akan melakukan hal yang sama terhadap duta besarnya untuk Spanyol. [ab/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG