Tautan-tautan Akses

Hamas Katakan akan Bebaskan 10 Sandera Lagi, Enam di antaranya Masih Hidup 


Kerabat dan pendukung dari para sandera Israel yang ditahan Hamas di Gaza, menggelar aksi memperingati 500 hari penahanan para sandera di Tel Aviv, Israel, pada 17 Februari 2025. (Foto: AP/Ariel Schalit)
Kerabat dan pendukung dari para sandera Israel yang ditahan Hamas di Gaza, menggelar aksi memperingati 500 hari penahanan para sandera di Tel Aviv, Israel, pada 17 Februari 2025. (Foto: AP/Ariel Schalit)

Seorang pemimpin senior Hamas mengatakan bahwa kelompok militan itu berencana untuk membebaskan enam sandera Israel yang masih hidup dari penahanan mereka di Gaza pada Sabtu (22/2) dan jenazah empat orang lainnya pada Kamis (20/2).

Pemimpin Hamas Khalil al-Hayya menyampaikan pengumuman mengejutkan tersebut dalam sebuah pernyataan yang direkam pada hari Selasa (18/2), sebagai tanggapan atas keputusan Israel untuk mengizinkan rumah mobil dan peralatan konstruksi yang telah lama diminta masuk ke Jalur Gaza.

Enam sandera yang masih hidup adalah kelompok terakhir yang akan dibebaskan berdasarkan fase pertama gencatan senjata yang berakhir pada awal Maret. Hamas diyakini masih menahan sekitar 70 sandera lagi, setengahnya masih hidup. Empat jenazah sandera lainnya akan dikembalikan pada minggu depan.

Sejauh ini selama gencatan senjata, Hamas telah membebaskan 24 sandera, dan Israel membebaskan lebih dari 1.000 warga Palestina dari tahanan negara itu.

Pihak-pihak yang bertikai belum merundingkan fase kedua yang lebih sulit dari gencatan senjata kedua negara. Hamas mengatakan mereka hanya akan membebaskan sandera yang tersisa sebagai imbalan atas penghentian pertempuran yang bertahan lama dan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah sempit di sepanjang Laut Mediterania itu.

Sementara itu, Israel belum mundur dari tujuannya, yang didukung oleh Amerika Serikat, untuk menghapuskan peran militer atau pemerintahan apa pun bagi Hamas di Gaza.

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan pada Selasa bahwa Israel siap untuk membuka negosiasi mengenai rincian fase kedua. Pembicaraan tersebut seharusnya telah dimulai dua minggu lalu, menurut kesepakatan gencatan senjata.

Dalam sambutannya, Hayya mengatakan “keluarga Bibas” akan disertakan dalam penyerahan keempat jenazah, yang tampaknya merujuk pada Shiri Bibas dan kedua putranya yang masih kecil, Ariel dan Kfir, yang bagi banyak orang Israel merupakan perwujudan penderitaan para tawanan.

Israel belum mengonfirmasi kematian mereka, dan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendesak masyarakat untuk tidak menyebarkan “foto, nama, dan rumor.” Israel mengatakan sangat prihatin dengan keluarga Bibas, sementara Hamas mengatakan mereka tewas dalam serangan udara Israel pada awal perang. Yarden Bibas, suami dan ayah, diculik secara terpisah dan dibebaskan bulan ini.

Kfir, yang saat itu berusia 9 bulan, adalah sandera termuda yang disandera dalam serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel yang memicu pertempuran selama 15 bulan. Rekaman video penculikan tersebut menunjukkan Shiri membungkus anak laki-lakinya yang berambut merah dengan selimut dan dibawa pergi oleh orang-orang bersenjata.

“Dalam beberapa jam terakhir kami terguncang setelah pengumuman juru bicara Hamas dipublikasikan tentang pengembalian Shiri, Ariel, dan Kfir pada Kamis mendatang sebagai bagian dari gerakan untuk membebaskan warga sipil yang diculik,” kata keluarga tersebut dalam sebuah pernyataan. “Penting bagi kami untuk mengatakan bahwa kami mengetahui laporan tersebut tetapi belum menerima laporan resmi tentang hal itu.”

Proposal Relokasi Warga Gaza vs. Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:12 0:00

“Sampai kami mendapat kepastian, perjalanan kami tidak akan berakhir,” kata keluarga tersebut.

Seorang pejabat Israel mengatakan Netanyahu telah setuju untuk mengizinkan rumah mobil dan peralatan konstruksi masuk ke Gaza untuk mempercepat pembebasan para sandera. Hamas minggu lalu mengancam akan menunda pembebasan lebih banyak sandera, dengan alasan masalah rumah mobil dan dugaan pelanggaran gencatan senjata lainnya.

Israel diperkirakan akan terus membebaskan ratusan tahanan Palestina, termasuk mereka yang menjalani hukuman seumur hidup karena serangan-serangan mematikan, sebagai pertukaran dengan para sandera.

Israel dan Palestina memperingati 500 hari perang itu pada hari Senin (17/2). [lt/uh]

Beberapa informasi dalam laporan ini berasal dari The Associated Press, Agence France-Presse dan Reuters.

Forum

XS
SM
MD
LG