Tautan-tautan Akses

Hamas akan Bebaskan 3 Sandera Lagi


Kelompok militan Hamas saat menyerahkan tiga sandera Israel kepada Palang Merah di Deir el-Balah, Jalur Gaza tengah, 8 Februari 2025 (foto: dok).
Kelompok militan Hamas saat menyerahkan tiga sandera Israel kepada Palang Merah di Deir el-Balah, Jalur Gaza tengah, 8 Februari 2025 (foto: dok).

Hamas hari Kamis (13/2) mengatakan pihaknya akan membebaskan tiga sandera Israel lagi sesuai rencana, membuka jalan menuju penyelesaian perselisihan besar mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza.

Kelompok militan tersebut sebelumnya mengancam akan menunda pembebasan sandera-sandera berikutnya, dan menuduh Israel tidak memenuhi kewajiban gencatan senjatanya, termasuk dengan tidak mengizinkan masuknya tenda-tenda dan tempat-tempat perlindungan. Israel, dengan dukungan Presiden AS Donald Trump, menyatakan akan melanjutkan pertempuran melawan Hamas jika para sandera tidak dibebaskan.

Pengumuman dari Hamas seharusnya memungkinkan gencatan senjata berlanjut untuk saat ini, bahkan setelah Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa sebuah roket telah diluncurkan dari Gaza – meskipun masih ada keraguan mengenai ketahanan gencatan senjata itu dalam jangka panjang.

Hamas mengatakan pihaknya mengadakan pembicaraan di Kairo dengan para pejabat Mesir dan melakukan kontak dengan perdana menteri Qatar mengenai penambahan tempat penampungan, pasokan medis, bahan bakar dan peralatan berat untuk membersihkan puing-puing ke Gaza --tuntutan utama mereka dalam beberapa hari terakhir. Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para mediator telah berjanji untuk “menghilangkan semua rintangan.”

Tak lama setelah pengumuman tersebut, juru bicara Hamas Abdul Latif al-Qanou mengonfirmasi kepada Associated Press melalui telepon bahwa tiga sandera akan dibebaskan pada hari Sabtu.

Stasiun televisi pemerintah Mesir Qahera, yang dekat dengan dinas keamanan negara tersebut, melaporkan bahwa Mesir dan Qatar telah berhasil menyelesaikan perselisihan tersebut. Kedua negara Arab tersebut telah berperan sebagai mediator utama Hamas dan membantu menengahi gencatan senjata, yang mulai berlaku pada bulan Januari, lebih dari 15 bulan setelah perang.

Media Mesir itu juga menayangkan rekaman gambar yang menunjukkan truk-truk yang membawa tenda-tenda dan buldoser-buldoser di sisi perbatasan Mesir dengan Gaza. Mereka melaporkan bahwa truk-truk tersebut sedang menuju ke area inspeksi Israel sebelum menyeberang ke Gaza.

Sementara gencatan senjata bertahan, militer Israel mengatakan sebuah roket ditembakkan dari dalam Gaza pada hari Kamis, yang tampaknya merupakan insiden pertama sejak perjanjian tersebut mulai berlaku. Roket tersebut jatuh di wilayah Gaza dan militer Israel kemudian mengatakan bahwa roket tersebut menghantam peluncur yang menembakkannya.

Sejak gencatan senjata dimulai, tembakan Israel telah menewaskan sedikitnya 92 warga Palestina dan melukai lebih dari 800 lainnya, kata Munir al-Bursh, direktur jenderal Kementerian Kesehatan Gaza. Militer Israel mengatakan pihaknya telah menembaki orang-orang yang mendekati pasukannya atau memasuki wilayah tertentu yang melanggar gencatan senjata. [ab/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG