Seorang hakim Kamboja memerintahkan dilangsungkannya penyelidikan baru terhadap dua mantan jurnalis Radio Free Asia yang dituduh melakukan aksi mata-mata.
Hakim Im Vannak di Pengadilan Kota Phnom Penh sebelumnya dijadwalkan akan mengeluarkan vonis atas kasus mereka, Kamis (10/3), namun yang dikeluarkannya ternyata adalah perintah penyelidikan baru.
Uon Chhin dan Yeang Sothearin ditangkap pada 2017 atas tuduhan membahayakan keamanan nasional karena menyediakan informasi ke pemerintah asing.
Namun, Hakim Vannak mengatakan, tidak ada cukup bukti dari peralatan eletronik yang disita dari kedua wartawan itu yang dapat membuatnya mengeluarkan vonis.
Yeang Sothearin mengatakan kepada wartawan, ia frustasi dengan perintah hakim untuk penyelidikan baru itu. Ia mengatakan, penyelidikan baru tersebut akan berpengaruh negatif pada peluang pembebasan dirinya dan teman sejawatnya.
Radio Free Asia adalah saluran berita radio dan televisi yang organisasi induknya adalah U.S. Agency for Global Media (USAGM), yang juga membawahi Voice of America. Radio Free Asia menutup bironya di Phnom Penh pada 2017, tidak lama setelah penangkapan Uon Chhin dan Yeang Sothearin, menyusul aksi besar-besaran pemerintah menindas media-media independen. [ab/uh]