Seorang hakim Kamboja – yang bekerja untuk pengadilan kejahatan perang dukungan PBB yang mengadili para pemimpin Khmer Merah – membantah tuduhan ia tidak secara seksama menyelidiki dua kasus yang diajukan para penuntut.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu, You Bunleng mengatakan, ia dan seorang mantan hakim Jerman -- yang sama-sama bertugas menyelidiki -- melakukan wawancara dengan para saksi dan melakukan kunjungan ke tempat-tempat kejadian perkara selama penyelidikan kasus bernomor 003 dan 004 itu.
Pengadilan bersama PBB-Kamboja ini dibentuk tahun 2006 untuk mengadili dugaan kejahatan perang yang terjadi selama pemerintahan Khmer Merah di Kamboja pada akhir 1970-an.
Kelompok-kelompok HAM menuduh dua hakim yang menyelidiki bersama di pengadilan itu menutup penyelidikan mereka atas kasus 003 pada bulan April tanpa mewawancarai saksi-saksi penting atau mengunjungi tempat-tempat kejadian perkara yang dituduhkan. Mereka juga menuduh kedua hakim itu tidak secara seksama menyelidiki kasus 004.
Para pengecam mengatakan, kedua hakim itu terpengaruh tekanan pemerintah Kamboja yang menginginkan agar tidak mengungkapkan lebih banyak kasus Khmer Merah lebih dari dua kasus yang sudah diajukan ke pangadilan. Pemerintah pernah mengatakan, kasus-kasus seperti itu bisa mengganggu kestabilan negara.
Hakim Jerman Siegfried Blunk mengundurkan diri dari pengadilan itu pekan lalu dengan mengeluhkan adanya campur tangan pemerintah Kamboja. You Bunleng mengatakan, ia sangat terkejut dengan pengunduran diri Blunk. Hakim Kamboja itu mengatakan, ia dan Blunk telah melangsungkan penyelidikan secara independen dan tanpa rintangan. You Bunleng juga telah berjanji untuk menolak campur tangan siapapun dalam melakukan pekerjaannya.
