Tautan-tautan Akses

Gunung Ibu di Halmahera Barat Kembali Meletus, Ribuan Orang Dievakuasi


Seorang perempuan dan anaknya menyaksikan kolom abu vulkanis membubung ke udara saat erupsi Gunung Ibu, yang terlihat dari Desa Duono di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Rabu, 15 Januari 2025. (Foto: Azzam/AFP)
Seorang perempuan dan anaknya menyaksikan kolom abu vulkanis membubung ke udara saat erupsi Gunung Ibu, yang terlihat dari Desa Duono di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Rabu, 15 Januari 2025. (Foto: Azzam/AFP)

Sekitar 3.000 orang yang tinggal di dekat Gunung Ibu segera dievakuasi menyusul peningkatan status gunung berapi itu ke level tertinggi.

Para pejabat mengatakan, Kamis (16/1), bahwa ratusan penduduk telah dievakuasi, sedangkan ribuan lainnya tengah menunggu giliran menyusul meningkatnya letusan Gunung Ibu di Halmahera, Provinsi Maluku Utara pada Rabu (15/1).

Gunung Ibu meletus pada Rabu dan menyemburkan kepulan asap ke udara hingga setinggi empat kilometer.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) segera menaikkan status gunung berapi tersebut ke level tertinggi. Dengan peningkatan status itu, pemerintah setempat segera melakukan evakuasi terhadap 3.000 orang yang tinggal di dekat gunung itu.

Hingga Kamis pagi, 517 warga dari desa-desa yang paling dekat dengan gunung berapi itu telah diungsikan, dan sisanya dijadwalkan akan dievakuasi pada sore hari.

“Tempat pengungsian telah disiapkan oleh pemerintah setempat, dan hari ini akan dilakukan evakuasi menyeluruh terhadap seluruh warga di enam desa,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Barat Irfan Idrus.

Dia menambahkan bahwa evakuasi dimulai pada Rabu pukul 18.00 waktu setempat, tetapi tertunda karena masalah administrasi dan logistik.

Hujan yang turun sejak Kamis pagi kian menghambat proses tersebut, ujar Irfan.

Warga bergegas mengungsi dari Desa Sangaji Nyeku menyusul letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, Rabu, 15 Januari 2025. (Foto: Azzam/AFP)
Warga bergegas mengungsi dari Desa Sangaji Nyeku menyusul letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, Rabu, 15 Januari 2025. (Foto: Azzam/AFP)

Menurut wartawan AFP, warga masih melakukan aktivitas sehari-hari di desa masing-masing saat truk bersiap untuk evakuasi.

“Tentu saja ada ketakutan dan kekhawatiran, tapi kami sudah terbiasa dengan letusan di sini,” kata Rista Tuyu, seorang warga yang berusia 32 tahun.

“Dalam seminggu, letusan bisa terjadi tiga hingga empat kali, tapi yang terbesar terjadi pada minggu ini,” ujarnya.

Gunung Ibu menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan sejak Juni lalu, menyusul serangkaian gempa bumi.

Dalam minggu-minggu pertama Januari saja, Gunung Ibu yang merupakan salah satu gunung teraktif di Indonesia ini, telah meletus sebanyak sembilan kali.

Warga yang tinggal di dekat Gunung Ibu dan wisatawan telah diimbau untuk menghindari zona lima hingga enam kilometer di sekitar puncak gunung berapi dan mengenakan masker jika terjadi hujan abu.

Pada 2022, menurut data resmi, Pulau Halmahera berpenduduk sekitar 700.000 jiwa.

Letak geografi Indonesia di sepanjang wilayah yang disebut Cincin Api Pafisifik membuat Indonesia sering mengalami aktivitas seismik dan vulkanik.

November lalu, Gunung Lewotobi Laki-Laki, gunung berapi dengan puncak kembar setinggi 1.703 meter (5.587 kaki) di pulau Flores meletus lebih dari belasan kali dalam satu minggu, menewaskan sembilan orang dalam ledakan awalnya. [ft/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG