Gubernur Bank Sentral Nigeria, Lamido Sanusi, mengatakan kepada anggota parlemen awal bulan ini bahwa Perusahaan Minyak Nasional Nigeria (NNPC) tidak mengetahui dimana keberadaan pemasukan berjumlah $20 milyar.
Juru bicara Jonathan Reuben Abati, mengatakan kepada VOA, Selasa (25/2), bahwa keputusan presiden untuk memberhentikan Sanusi untuk sementara adalah hasil dari penyelidikan yang dimulai tahun lalu dan mencakup sekitar 22 tuduhan.
Abati mengatakan Jonathan tidak berusaha mengganggu penyelidikan yang sedang berlangsung oleh badan legislatif itu, dan berjanji untuk menjaga integritas dan akuntabilitas.
Para analis dan politisi oposisi telah mengatakan bahwa pemberhentian itu bermotif politik untuk memperbesar kekhawatiran tentang pemasukan dari minyak. Sanusi dan organisasi non-pemerintah menuduh industri minyak Nigeria menyelewengkan sejumlah besar uang publik.
Juru bicara Jonathan Reuben Abati, mengatakan kepada VOA, Selasa (25/2), bahwa keputusan presiden untuk memberhentikan Sanusi untuk sementara adalah hasil dari penyelidikan yang dimulai tahun lalu dan mencakup sekitar 22 tuduhan.
Abati mengatakan Jonathan tidak berusaha mengganggu penyelidikan yang sedang berlangsung oleh badan legislatif itu, dan berjanji untuk menjaga integritas dan akuntabilitas.
Para analis dan politisi oposisi telah mengatakan bahwa pemberhentian itu bermotif politik untuk memperbesar kekhawatiran tentang pemasukan dari minyak. Sanusi dan organisasi non-pemerintah menuduh industri minyak Nigeria menyelewengkan sejumlah besar uang publik.