Seorang remaja Swedia, Greta Thunberg, mogok sekolah Jumat lalu (30/8) dan datang ke gerbang gedung PBB, dikelilingi oleh ratusan aktivis remaja lainnya, menyerukan kepada orang-orang dewasa untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim. Thunberg akan berbicara pada pertemuan puncak perubahan iklim para pemimpin dunia di sidang Majelis Umum PBB akhir September nanti.
Seorang gadis berusia 16 tahun dan perjalanan yang dilakukannya melintasi Samudera Atlantik dari Inggris menuju Amerika dengan perahu layar emisi nol karbon selama 14 hari telah menarik perhatian dunia. Ia disambut meraih dan banyak pertanyaan ketika ia tiba di pelabuhan New York hari Rabu (28/8).
“Ini aneh. Setiap orang menanyakan pada saya tentang Donald Trump. Tetapi, pesan saya padanya justru lihat sains, dan ia jelas tidak melakukannya. Jadi maksud saya, sebagaimana yang selalu saya jawab ketika ada orang yang menanyakan hal ini… tidak seorang pun dapat meyakinkannya tentang krisis iklim ini, kedaruratan yang kita alami. Jadi mengapa saya harus meyakinkannya? Jadi kini saya akan memusatkan perhatian untuk menyebarluaskan kesadaran dan orang pada umumnya akan mulai peduli dan menyadari betapa besar krisis yang kita hadapi ini,” ungkap Greta.
Sejak setahun lalu Greta bolos sekolah setiap hari Jumat untuk melakukan protes tentang perubahan iklim di luar gedung parlemen Swedia. Sejak saat itu ia telah mengilhami lebih dari dua juta anak di 135 negara untuk melakukan pemogokan dengan tidak masuk sekolah setiap hari Jumat.
Jumat lalu Greta dan ratusan remaja lainnya melancarkan demonstrasi di depan gedung PBB di New York. Mereka menyerukan kepada orang dewasa di seluruh dunia untuk bergabung bersama mereka melakukan pemogokan massal pada 20 September mendatang.
Greta juga akan menyampaikan pidato di hadapan para pemimpin dunia yang menghadiri KTT Perubahan Iklim Global PBB pada 23 September. Kebakaran yang melalap hutan tropis Amazon di Brazil telah membuat isu perubahan iklim menjadi sangat penting dalam pertemuan PBB tahun ini. (em/jm)
