Federasi Catur Rusia, Kamis (27/2) mengumumkan Grandmaster catur Soviet Boris Spassky, yang terkenal karena kalah pada puncak Perang Dingin, meninggal dunia pada usia 88 tahun.
“Juara dunia kesepuluh Boris Spassky meninggal pada usia 88 tahun,” kata Federasi Catur Rusia dalam sebuah pernyataan di situsnya, dan menyebutnya sebagai “kehilangan besar bagi negara.”
Pernyataan itu tidak menyebutkan kapan tepatnya dia meninggal atau apa penyebabnya.
Spassky paling dikenang karena duelnya melawan atlet catur Amerika Bobby Fischer pada 1972, yang merupakan simbol konfrontasi antara Timur dan Barat.
Duel Perang Dingin yang ikonik ini telah menjadi subyek banyak buku, dokumenter, dan film. Terutama itu menginspirasi novel Walter Tevis "The Queen's Gambit," yang diadaptasi menjadi serial Netflix terkenal pada 2020.
Spassky menjadi juara dunia pada 1969 dan memegang gelar tersebut hingga ia memainkan pertandingan yang menentukan karirnya, menghadapi keajaiban Amerika yang eksentrik.
Dengan Uni Soviet yang mendominasi permainan selama bertahun-tahun, Spassky menghadapi situasi 'harus menang' dan pada awalnya memimpin dalam pertandingan.
Namun pecatur Amerika berjuang keras untuk meraih kemenangan, mengakhiri kejayaan Soviet sebagai juara dunia yang tak pernah terputus sejak 1948.
Meski kekalahan tersebut merupakan tamparan keras bagi Moskow, Spassky mengakui beberapa dekade kemudian bahwa ia merasa lega karena terbebas dari "tanggung jawab yang sangat besar".
Lahir pada 1937 di Leningrad, sekarang St. Petersburg, Spassky menunjukkan bakat luar biasa sejak dini, menjadi juara dunia junior dan grandmaster termuda dalam sejarah pada usia 18 tahun. [es/ft]