Sementara Inggris bersiap-siap memungut suara bulan ini mengenai apakah akan tetap dalam Uni Eropa, penduduk wilayah luar negeri Inggris Gibraltar merasa sangat terancam. Daerah berbatu-batu yang kecil itu terletak di ujung selatan Spanyol dan telah menjadi sumber ketegangan antara Madrid dan London.
Seorang menteri Spanyol baru-baru ini berpendapat bahwa kalau Inggris keluar dari Uni Eropa dapat mendorong usaha baru untuk berbagi kedaulatan, walaupun pilihan itu telah ditolak dalam referendum di Gibraltar tahun 2002.
Untuk sekarang, gardu-gardu merah telepon umum, bus-bus dua tingkat, pub-pub atau bar dan restoran-restoran ikan dan kentang goreng menunjukkan Gibraltar daerah terpencil yang jelas wilayah Inggris di Eropa selatan.
Daerah itu diserahkan kepada Inggris oleh Spanyol tahun 1713, tetapi kalau Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa, ini dapat memperkuat harapan Madrid untuk menuntut kembali kedaulatan di daerah itu, kata Alasdair Pinkerton dari Royal Holloway, Universitas London.
“Sudah menjadi bagian dari perjanjian Eropa bahwa mereka tidak dengan giat diizinkan berusaha mengklaim Gibraltar, sementara Inggris adalah anggota Uni Eropa. Jadi dari satu segi, Uni Eropa melindungi Gibraltar.”
Spanyol pada waktu lalu pernah memperketat pengawasan perbatasan pada waktu peningkatan ketegangan, yang menyebabkan kemacetan besar lalu-lintas. Madrid telah menuduh penduduk Gibraltar menyelundupkan minuman keras dan rokok lintas perbatasan, dan ini dapat digunakan sebagai kedok untuk menutup perbatasan, yang akan mengucilkan sekitar 30.000 orang penduduk Gibraltar. [gp]
