Sebuah gempa kuat melanda Taiwan selatan dekat kota Tainan Sabtu (6/2) dinihari, meruntuhkan kompleks apartemen besar dan menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk seorang bayi. Pihak berwenang mengatakan puluhan lainnya dikhawatirkan terjebak di dalam gedung. Puluhan orang terluka.
Kantor berita resmi Taiwan mengatakan, bayi dan seorang laki-laki ditarik keluar dari lantai 17 bangunan perumahan Wei Guan dan keduanya kemudian dinyatakan tewas. Badan itu mengatakan, 92 keluarga yang total berjumlah 256 orang tinggal di dalam bangunan itu.
Badan Peneliti Geologi AS mengatakan, pusat gempa dari gempa berkekuatan 6,4 itu terletak hampir 43 kilometer tenggara Tainan, kota berpenduduk hampir dua juta jiwa, di mana kerusakan di sana paling parah.
Gempa itu, menurut seismolog Taiwan, memiliki dampak setara dengan dua bom atom, mulai menggoncang bangunan pada sekitar pukul 04:00 subuh waktu setempat.
Biro Cuaca Pusat Taiwan mengatakan, terdapat beberapa gempa susulan. Dalam laporan berita dan media sosial, sebagian mengatakan bahwa gempa mengingatkan mereka dari gempa besar di pulau itu pada tahun 1999. Gempa Sabtu pagi ini terjadi sementara banyak yang masih tertidur dan berdampak serius terhadap setidaknya tiga bangunan dan lain-lain yang rusak, termasuk kuil bersejarah.
Di Tainan, dua bangunan yang sebagian runtuh selama gempa kelihatan miring menjauh dari fondasinya dan lantai bawahnya hancur. Kerusakan yang paling serius adalah ambruknya dua bangunan apartemen berlantai 17.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan, tidak ada bahaya tsunami yang akan terjadi. Taiwan membentang di dekat persimpangan dua pelat tektonik dan secara berkala terkena gempa bumi. [ps/jm]