Gempa mengguncang bagian barat Haiti pada Selasa (6/6). Sedikitnya empat orang tewas dan puluhan lainnya terluka, kata otoritas perlindungan sipil.
Gempa berkekuatan 4,9 terjadi di wilayah terpencil Grand'Anse hampir 300 kilometer di sebelah barat Port-au-Prince, pada kedalaman yang relatif dangkal 10 kilometer, menurut Badan Survei Geologi Amerika.
Tiga dari korban tewas "adalah anggota dalam satu keluarga. Mereka tewas ketika rumah mereka runtuh," kata Christine Monquele, kepala Perlindungan Sipil di Grand'Anse kepada kantor berita AFP, Selasa.
Sedikitnya 36 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
"Kami sangat sedih atas hilangnya nyawa, kerusakan harta benda, dan penderitaan rakyat Haiti akibat gempa," kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, di New York, merespons bencana yang terjadi di Haiti.
Gempa terjadi hanya beberapa hari setelah badai besar menghantam Haiti, yang merupakan negara termiskin di belahan bumi Barat. Sedikitnya 51 tewas dan 18 hilang dalam badai tersebut, menurut data layanan Perlindungan Sipil yang dikutip PBB pada Selasa.
Dujarric menambahkan, Program Pangan Dunia (WFP) siap mendistribusikan sekitar 350.000 makanan dan bantuan pangan lainnya kepada mereka yang membutuhkan. Tetapi ketidakamanan yang saat ini terjadi dan kerusakan jalan "menghambat upaya pengiriman bantuan," katanya, seraya merujuk pada kekerasan geng yang berlangsung di negara itu.
Gempa terjadi selepas pukul 05.00 pagi waktu setempat di lepas pantai semenanjung barat daya negara Karibia itu, yang sering dilanda gempa dahsyat. [ka/jm]
Forum