Tautan-tautan Akses

Gedung Putih: Qatar dan Mesir Berencana Gelar Dialog dengan Hamas soal Gencatan Senjata Gaza


Pengungsi Palestina memeriksa tenda mereka yang hancur akibat pengeboman Israel, di samping fasilitas UNRWA di sebelah barat kota Rafah, Jalur Gaza, pada 28 Mei 2024. (Foto: AP)
Pengungsi Palestina memeriksa tenda mereka yang hancur akibat pengeboman Israel, di samping fasilitas UNRWA di sebelah barat kota Rafah, Jalur Gaza, pada 28 Mei 2024. (Foto: AP)

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan pada Sabtu (15/6) bahwa mediator Qatar dan Mesir berencana untuk segera melibatkan militan Hamas untuk melihat apakah ada cara untuk mendorong proposal gencatan senjata Gaza yang ditawarkan Presiden AS Joe Biden.

Sullivan berbicara kepada wartawan di sela-sela pertemuan puncak perdamaian Ukraina. Ia ditanya tentang upaya diplomatik untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan beberapa sandera yang ditahan sejak 7 Oktober dengan imbalan gencatan senjata yang berlangsung setidaknya enam minggu.

Sullivan mengatakan bahwa dia telah berbicara singkat dengan salah satu perantara utama, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dan bahwa mereka akan berbicara lagi tentang Gaza pada Minggu ketika keduanya berada di Swiss untuk menghadiri konferensi Ukraina.

Sebuah tank tentara Israel meluncur di sepanjang posisi di wilayah perbatasan selatan Israel dengan Jalur Gaza Palestina pada 13 Juni 2024. (Foto: AFP)
Sebuah tank tentara Israel meluncur di sepanjang posisi di wilayah perbatasan selatan Israel dengan Jalur Gaza Palestina pada 13 Juni 2024. (Foto: AFP)

Hamas menyambut baik usulan gencatan senjata tersebut. Namun, menegaskan bahwa perjanjian apa pun harus mengakhiri perang. Israel masih menolak tuntutan tersebut. Israel menggambarkan tanggapan Hamas terhadap proposal perdamaian baru AS sebagai penolakan total.

Sullivan mengatakan para pejabat AS telah mencermati tanggapan Hamas.

"Kami pikir beberapa perubahan tersebut bukan hal yang tidak terduga dan dapat diatasi. Beberapa dari perubahan tersebut tidak konsisten dengan apa yang ditetapkan oleh Presiden Biden dan apa yang didukung oleh Dewan Keamanan PBB. Dan kita harus menghadapi kenyataan itu," katanya.

Dia mengatakan para pejabat AS yakin masih ada jalan menuju kesepakatan. Langkah selanjutnya, katanya, adalah mediator Qatar dan Mesir harus berbicara dengan Hamas dan “membahas apa yang bisa diselesaikan dan apa yang sebenarnya tidak bisa diselesaikan.”

"Kami mengantisipasi perselisihan antara mediator dan Hamas. Kami akan melihat di mana posisi kami pada saat itu. Kami akan terus berkonsultasi dengan Israel dan mudah-mudahan minggu depan kami dapat melaporkannya kepada Anda apa yang kami pikirkan saat ini dan apa yang kami lihat sebagai langkah selanjutnya untuk mencoba menyelesaikan masalah ini," katanya. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG