Gedung Putih mengutuk dengan sangat keras pembunuhan 30 orang Kristen Ethiopia di Libya yang diklaim oleh ISIS.
Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan hari Minggu (19/4), “Pembunuhan para pria itu hanya karena agama mereka menunjukkan dengan jelas kebrutalan keji yang tidak berperikemanusiaan teroris ini.”
Dia mengatakan pembunuhan tersebut menunjukkan sangat mendesaknya penyelesaian politik terhadap kekacauan di Libya, dan penolakan bersama terhadap kelompok-kelompok teroris.
Dalam pengakuan bertanggung jawab atas pembantaian itu, militan Islam ISIS menayangkan video yang sangat jelas yang menunjukkan para pria berlutut di pantai dan dipenggal. Lainnya ditembak pada belakang kepala.
Ini seperti video yang dirilis bulan Februari yang menunjukkan militan ISIS memenggal kepala umat Kristen Mesir.
Seorang pejabat Liga Arab mengatakan kepada kantor berita Perancis bahwa para pimpinan militer dari kawasan itu akan bertemu di Kairo pekan ini untuk membicarakan penciptaan pasukan militer bersama melawan militan ISIS.
Amerika Serikat sudah memimpin koalisi internasional yang melakukan serangan udara terhadap ISIS di Suriah dan Irak, dan memungkinkan pasukan Irak merebut kembali daerah-daerah dari militan itu.