Tautan-tautan Akses

Gedung Putih: AS Tidak dalam “Pembicaraan Aktif” Soal Minyak dengan Venezuela


Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki berbicara dalam konferensi pers di Gedung Putih, Washington, pada 14 Maret 2022. (Foto: AFP/Nicholas Kamm)
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki berbicara dalam konferensi pers di Gedung Putih, Washington, pada 14 Maret 2022. (Foto: AFP/Nicholas Kamm)

Gedung Putih, pada Senin (14/3), mengatakan Amerika Serikat (AS) saat ini tidak sedang membahas impor minyak dari Venezuela, yang dikuasai oleh pemerintahan yang otoriter. Pernyataan ini tampaknya untuk meredam spekulasi bahwa Washington sedang meminta bantuan Caracas untuk mengatasi pasokan minyak yang terbatas.

“Ini bukan percakapan aktif (yang terjadi.red) saat ini,” ujar juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah konferensi pers.

Amerika tidak mengakui presiden sayap kiri Nicolas Maduro sebagai pemimpin sah di Venezuela. Namun Presiden Joe Biden sedang mencari cara untuk mengurangi tekanan pada harga minyak akibat pandemi COVID-19 dan kini perang yang dilancarkan terhadap produsen minyak utama di Rusia karena invasinya ke Ukraina.

Spekulasi muncul pekan lalu atas potensi pencairan hubungan Amerika dan Venezuela setelah negara di Amerika Selatan itu membebaskan dua warga Amerika dari penjara mereka, termasuk seorang mantan eksekutif perusahaan minyak raksasa CITGO. Spekulasi ini juga muncul beberapa hari setelah delegasi tingkat tinggi Amerika melangsungkan pertemuan dengan Maduro.

Eksekutif CITGO Gustavo Cardenas, salah satu dari dua orang yang dibebaskan itu adalah bagian dari apa yang disebut sebagai “CITGO 6,” yaitu lima warga Amerika kelahiran Venezuela dan satu lainnya penduduk tetap Amerika, yang sama-sama ditahan di Venezuela sejak tahun 2017 atas tuduhan korupsi.

Pertemuan antara delegasi AS dan wakil pemerintah Venezuela dinilai sebagai kemungkinan titik balik dalam hubungan kedua negara, sejak Amerika mengakhiri operasi kedutaan besarnya di Venezuela pada 2019 setelah Maduro mengklaim kemenangan dalam pemilu tahun 2018, yang oleh banyak negara dianggap tidak sah.

Bersama lebih dari 50 negara lainnya, Amerika mengakui pemimpin kelompok oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara, dan memberlakukan sanksi untuk mengganti penguasa sosialis itu, termasuk memberlakukan embargo impor minyak. [em/rs]

XS
SM
MD
LG