Tautan-tautan Akses

Gangguan Stress Pasca-Trauma Insiden Penembakan Massal di AS


Pengunjung melewati memorial yang menandai satu tahun peringatan peristiwa penembakan massal di SMA Marjory Stoneman di kota Parkland, Florida.
Pengunjung melewati memorial yang menandai satu tahun peringatan peristiwa penembakan massal di SMA Marjory Stoneman di kota Parkland, Florida.

Aksi bunuh diri yang dilakukan tiga orang yang terkait dengan penembakan massal di sekolah di Amerika dalam waktu berdekatan seminggu terakhir ini memicu pertanyaan apakah aksi yang itu saling terkait dan adakah yang sesungguhnya dapat dilakukan untuk mencegahnya.

Dua siswa di SMA Marjory Stoneman di Florida di mana seorang penembak menewaskan 17 siswa tahun lalu, bunuh diri dalam selang waktu satu minggu; disusul seorang ayah dari salah seorang siswa yang tewas dalam penembakan di sekolah dasar di Connecticut tahun 2012.

Tiga belas bulan setelah penembakan massal di SMA Marjory Stoneman di Parkland, Florida, luka yang dirasakan keluarga, teman-teman dan warga Amerika kebanyakan masih belum sembuh. Tanggal 17 Maret lalu seorang mantan siswa SMA itu, Sydney Aiello dilaporkan bunuh diri. Orang tuanya mengatakan Sydney menderita rasa bersalah karena selamat dalam penembakan itu dan baru-baru ini didiagnosa menderita gangguan stress pasca-trauma atau PTSD.

Satu minggu kemudian seorang penyintas penembakan Parkland lainnya juga bunuh diri. Dan hari Senin lalu (25/3) ayah seorang gadis kecil yang tewas dalam penembakan massal di SD Sandy Hook di Connecticut tahun 2012 juga ditemukan bunuh diri di kantornya.

Pakar psikiatri di New York Presbyterian Hospital, Gail Saltz, mengatakan, “Banyak orang yang melalui peristiwa sangat traumatis dan mengerikan mengidap gangguan stress pasca trauma yang dapat berlangsung lama. Yang menyedihkan bunuh diri merupakan hasil dari gangguan stress pasca trauma ini.”

Gail Saltz menambahkan, melihat orang yang memiliki PTSD bunuh diri dapat memicu situasi untuk melakukan hal yang sama pula.

“Hanya perlu ada seorang pemicu untuk membuat orang lain yang sudah mempertimbangkan bunuh diri mewujudkan niatnya.”

Gail Saltz mengatakan kepada VOA merupakan hal penting untuk memberikan dukungan segera dan berkelanjutan kepada orang-orang yang telah mengalami trauma mengerikan. Komunitas mereka harus ikut memantau. Media seharusnya juga menekankan bagaimana bunuh diri dapat menimbulkan dampak dan mempengaruhi komunitas orang yang telah meninggal.

“Kami sangat ingin bicara tentang betapa buruknya hal itu bagi mereka, betapa mengerikannya bagi keluarga. Ini mengerikan bagi teman-temannya dan juga komunitas itu secara keseluruhan.”

Ditambahkannya, kematian akibat bunuh diri sedang meningkat di Amerika, dan sebagian besar dilakukan dengan senjata api.

“Untuk pertama kali dalam beberapa tahun terakhir ini kita melihat tingkat harapan hidup di negara ini menurun, dan salah satunya karena bunuh diri dan kematian akibat kecanduan opioid. Sangat sulit mengatakan berapa banyak kematian akibat kecanduan opioid ini juga disebabkan karena bunuh diri,” tambahnya.

Setelah penyintas kedua di Parkland bunuh diri, kepala urusan darurat di Florida menyerukan kepada badan legislatif di negara bagian itu untuk menyiapkan lebih banyak sumber daya kesehatan mental di SMA Marjory Stoneman di mana penembakan mengerikan itu terjadi tahun lalu. [em]

XS
SM
MD
LG