Aalbersberg menyampaikan kekecewaannya karena terhambatnya upaya penyelidikan tim tersebut.
Sebelumnya Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan pertempuran antara pasukan Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia di dekat lokasi jatuhnya pesawat itu terlalu membahayakan bagi tim penyelidik yang sedianya bekerja di lokasi itu. Rutte menambahkan penyelidikan akan dimulai kembali ketika Ukraina “lebih stabil”.
Sebelum meninggalkan lokasi musibah itu, tim penyelidik dari Organisasi Kerjasama dan Keamanan Eropa OSCE itu sempat meminta bantuan warga di desa-desa sekitar lokasi itu. Wakil Tim Monitor OSCE Alexander Hug meminta kepada warga desa Rozsypne untuk mengembalikan barang-barang pribadi para penumpang dan awak pesawat yang mereka temukan dan melaporkan kepada OSCE jika melihat adanya mayat atau bagian-bagian mayat di desa mereka.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 yang sedang melakukan perjalanan dari Amsterdam, Belanda menuju Kuala Lumpur, Malaysia ditembak jatuh tanggal 17 Juli lalu di sekitar Ukraina Timur. Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 298 orang tewas.