Ketua DPR Amerika Nancy Pelosi, Kamis (5/12) menetapkan secara resmi Fraksi Demokrat di Kongres akan mulai menyusun pasal-pasal pemakzulan dengan tujuan menyingkirkan Presiden Donald Trump dari jabatannya. Langkah itu berarti akan membuat Trump sebagai presiden keempat dalam sejarah Amerika yang menghadapi upaya pemakzulan resmi di DPR. Sementara pertempuran terkait upaya pemakzulan ini semakin meningkat, baik Partai Demokrat maupun Partai Republik mengamati jajak pendapat publik.
Ketua DPR Amerika Nancy Pelosi membuat pengumuman bersejarah di Gedung Kongres, Capitol. “Dengan sumpah setia kepada para pendiri negara kita dan hati yang penuh cinta untuk Amerika, hari ini saya minta ketua kami untuk melanjutkan dengan penyusulan pasal-pasal pemakzulan.”
Langkah itu dilakukan setelah selama berminggu-minggu diadakan sidang dengar pendapat di DPR tentang tuduhan bahwa Presiden Trump menyalahgunakan kekuasaannya dengan menekan Ukraina untuk mengumumkan penyelidikan terhadap lawan politiknya Joe Biden, bakal calon presiden dari Partai Demokrat.
Namun, para anggota Kongres dari Partai Republik tetap menjadi pembela setia presiden, termasuk Pemimpin Fraksi Minoritas DPR Kevin McCarthy.
“Ini adalah hari ketika negara kita lebih lemah, karena mereka jelas-jelas tidak bisa menyingkirkan rasa permusuhan atau ketakutan akan kalah dalam pemilihan kelak dan mendahulukan semua hal lain yang diinginkan oleh rakyat Amerika,” jelas Kevin McCarthy.
Presiden Trump telah kembali dari KTT NATO di mana dia terus melakukan serangan terhadap upaya pemakzulan dirinya. “Tipuan pemakzulan ini tidak akan berhasil. Partai Republik belum pernah bersatu seperti sekarang ini. Saya belum pernah melihat persatuan seperti ini,” serunya.
Dukungan publik untuk pemakzulan dan pemecatan Presiden Trump dari jabatannya telah berkembang sejak penyelidikan dimulai pada bulan September dan tetap berada pada kisaran 50 persen.
Secara keseluruhan, negara tetap terpecah mengenai perlu tidaknya menyingkirkan presiden dari jabatannya, dengan pandangan penuh semangat di kedua pihak.
Ron, warga yang anti-Trump, menyatakan pendapatnya, "Dia bersalah. Dia harus lengser. Dia seharusnya dimakzulkan sejak lama karena semua yang dilakukannya.”
Sementara Ted, warga yang memihak Trump berpendapat lain. “Saya menentang upaya pemakzulan ini. Saya pikir itu konyol. Saya kira mereka telah berusaha menyingkirkan Trump bahkan sebelum dia dilantik.”
Partai Demokrat terus bergerak maju untuk mengadakan pemungutan suara pemakzulan ini di DPR sebelum akhir tahun. [lt/ab]