Konvensi Nasional Partai Republik hari kedua dibuka dengan tema besar ''Make America Work Again'' atau ''Jadikan Amerika Jaya Kembali'' yang tampaknya ingin mengacu pada kejayaan Amerika sebagai negara makmur yang menjadi impian dan cermin bagi dunia.
Dalam keterangan persnya, panitia Konvensi Nasional Partai Republik menyebut pertumbuhan ekonomi yang lamban, rendahnya tingkat partisipasi tenaga kerja dalam 38 tahun dan aturan-aturan yang dinilai mematikan lapangan kerja – seperti Obamacare – menjadi alasan diangkatnya topik ''Make America Work Again'' hari ini.
Kebijakan-kebijakan pemerintahan Obama dinilai menggerus keluarga-keluarga kelas menengah dan jika Hillary Clinton kelak terpilih diperkirakan akan melanjutkan kebijakan-kebijakan tersebut. Donald Trump dinilai sebagai pengusaha sukses yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian Amerika kembali.
Dua Anak Trump akan Bicara Selasa Malam
Dua dari lima anak Trump yang akan menjadi pembicara Selasa malam (19/7) – yaitu Donald Trump Junior dan Tiffany Trump – diperkirakan akan menyampaikan kiat-kiat ayahnya memimpin bisnis milyaran dolar, dan bagaimana Trump bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi jika kelak terpilih menjadi presiden.
Demikian pula sejumlah tokoh berpengaruh, seperti Ketua DPR Paul Ryan, pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell dan mantan calon presiden Chris Christie dan Ben Carson. Pembicara lainnya adalah Gubernur Arkansas Asa Hutchinson yang akan bicara tentang kesiapan negara bagiannya menjadi lokasi yang menarik bagi bisnis pada masa depan. Ada pula pebisnis yang berhasil mengembangkan Ultimate Fighting Championship UFC Dana White, pemain golf profesional Natalie Gulbis dan banyak lainnya.
Pembicara Konvensi Hari Pertama Banyak Kecam Clinton
Bakal menarik melihat apa yang akan disampaikan para pembicara Selasa malam karena sepanjang konvensi hari pertama, para pembicara yang dipilih – kecuali Melania Trump – lebih banyak bicara tentang kekurangan lawan politik Trump: Hillary Clinton.
Sedikitnya ada lima pembicara – termasuk Patricia Smith, seorang ibu yang putranya tewas dalam serangan teroris terhadap konsulat Amerika di Benghazi, Libya tahun 2012 – yang secara pribadi menyalahkan Clinton. Mantan menteri luar negeri itu juga dikecam karena menggunakan jaringan email pribadi untuk komunikasi dan menerima dokumen-dokumen yang dinilai rahasia.
Publik Amerika tentu menantikan apa strategi dan kebijakan yang akan disampaikan untuk memulihkan perekonomian Amerika – terutama menciptakan lapangan kerja – mengingat tingkat pengangguran bulan Juni lalu mencapai 4,9%. [em]