Tautan-tautan Akses

Film 'A Wrinkle in Time' Ukir Sejarah Perempuan Kulit Berwarna


Ava DuVernay pada acara pemutaran perdana "A Wrinkle in Time" di El Capitan Theatre di Los Angeles, 26 Februari 2018. (Foto: dok).
Ava DuVernay pada acara pemutaran perdana "A Wrinkle in Time" di El Capitan Theatre di Los Angeles, 26 Februari 2018. (Foto: dok).

Ava DuVernay, yang pernah meraih nominasi Oscar, menjadi perempuan non kulit putih pertama yang menyutradrai film Disney beranggaran lebih dari 100 juta dolar. Filmnya, "A Wrinkle in Time" yang bertutur mengenai anak perempuan berdarah campuran yang melakukan perjalanan menembus ruang dan waktu untuk menyelamatkan ayahnya, menawarkan pesan mengenai kepedulian terhadap sesama dan keberanian.

Sudah empat tahun ayah Meg menghilang. Berusaha membuktikan teorinya bahwa manusia bisa menembus ruang dan waktu melalui kekuatan pikiran dan cinta, Profesor Murry, fisikawan, akhirnya berhasil masuk ke dimensi ruang dan waktu yang lain, di mana ia kemudian terjebak di dunia gelap.

Bocah perempuan berusia 13 tahun itu ingin menemukan ayahnya. Untuk mewujudkan usahanya itu ia mendapat bantuan salah satu peri penjaga yakni Mrs Who yang diperankan Oprah Winfrey.

Storm Reid memainkan tokoh Meg muda. Ia menyukai peran yang dimainkannya. “Ia tumbuh dewasa dalam film itu. Ia bersikap bijak dan menjadi dirinya sendiri. Ia begitu kuatnya, ia tidak hanya memberdayakan dirinya tapi juga orang-orang di sekitarnya,” komentarnya.

Mrs. Whatsit, Mrs. Who, dan Mrs. Which, adalah tiga mahluk kosmik yang membantu memandu Meg menemukan kekuatan dirinya, memerangi kekuatan jahat dan menyelamatkan ayahnya. Reese Witherspoon memerankan tokok Mrs. Whatsit.

"Saya kira jarang film-film besar Hollywood menampilkan perempuan muda sebagai tokoh sentral. Begitu pun halnya dengan perempuan kulit berwarna. Dengan munculnya tokoh perempuan muda dalam film ini, anak perempuan yang luar biasa, anak-anak perempuan kini bisa meyakini bahwa segala sesuatunya mungkin diwujudkan,” kata Reese Witherspoon.

Film ini didasarkan pada buku fiksi ilmiah tahun 1962 karya Madeleine L'Engledengan tema yang mengeksplorasi kekuatan jahat dan baik. Film ini menggunakan tema yang sama untuk mengecam diskriminasi rasial, pengucilan sosial, dan perlakuan semena-mena atau bullying.

Sutradara Ava DuVernay menggambarkan tokoh utama film itu sebagai anak gadis biasa yang melakukan sesuatu yang luar biasa dan menyelamatkan dunia.

Info Film: "A Wrinkle in Time"
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:55 0:00

"Kita tidak harus menjadi orang dalam untuk menjadi pahlawan. Orang luar bisa jadi pahlawan. Orang-orang yang berpikiran dan berpandangan berbeda bisa juga menjadi pahlawan," jelasnya.

Ava DuVernay sendiri satu di antaranya. Pertama kali mengenal kamera pada usia 32 tahun, ia kini meraih nominasi Oscar pada usia 45.

Oprah Winfrey memuji DuVernay. "Saya kira kedisiplinan, keteraturan dan mata seni yang dihadirkannya ke tempat kerja, menginspirasi orang-orang yang kerja untuknya.”

Pandangan serupa dilontarkan Reese Witherspoon. "Saya kira ini saat yang luar biasa bagai perempuan di Hollywood. Saya kira, kini saatnya, perempuan mendapat pengakuan yang lebih besar dan peluang yang lebih banyak. Menempatkan Ava DuVernay pada produksi Disney senilai 100 juta dolar merupakan momen bersejarah.” [ab/uh]

XS
SM
MD
LG