Filipina mendesak pengadilan PBB untuk mempercepat keputusannya mengenai kasus Manila terhadap klaim China di Laut China Selatan. Diperkirakanakan memakan waktu beberapa tahun untuk pengadilan itu mengeluarkan keputusan mengenai kasus yang diajukan oleh Filipina pada bulan Maret.
China tidak mengakui arbitrase internasional atas sengketa tersebut dan telah menolak untuk membela diri atau mengambil bagian dalam proses tersebut.
Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario mengatakan karena China tidak berpartisipasi, ia telah meminta tim hukumnya "untuk mengajukan permohonan untuk mempercepat proses itu."
Del Rosario mengatakan "situasi semakin buruk setiap hari di Laut Cina Selatan," dengan mengatakan Beijing terus memperluas klaimnya dan merebut kembali lahan di daerah tersebut.
Dia mengatakan Manila juga mendesak pengadilan untuk mengeluarkan putusan yang memerintahkan China untuk menghentikan pekerjaan konstruksi di daerah yang disengketakan sementara kasus ini masih disidangkan.
China tidak mengakui arbitrase internasional atas sengketa tersebut dan telah menolak untuk membela diri atau mengambil bagian dalam proses tersebut.
Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario mengatakan karena China tidak berpartisipasi, ia telah meminta tim hukumnya "untuk mengajukan permohonan untuk mempercepat proses itu."
Del Rosario mengatakan "situasi semakin buruk setiap hari di Laut Cina Selatan," dengan mengatakan Beijing terus memperluas klaimnya dan merebut kembali lahan di daerah tersebut.
Dia mengatakan Manila juga mendesak pengadilan untuk mengeluarkan putusan yang memerintahkan China untuk menghentikan pekerjaan konstruksi di daerah yang disengketakan sementara kasus ini masih disidangkan.