Federasi Persatuan Sepakbola Internasional FIFA akan memilih presiden baru hari Jumat untuk mengganti Sepp Blatter yang tercemar dan memberikan suara mengenai serangkaian reformasi guna memulihkan kredibilitas badan itu setelah skandal korupsi terburuk dalam sejarahnya.
Seorang kandidat meminta pemilihan presiden baru ditunda tetapi Badan Arbitrasi Olahraga (pengadilan tertinggi olahraga) menepis permintaan tersebut, membuka jalan bagi FIFA untuk mengadakan Kongres Luar Biasa yang direncanakan di Zurich, Swiss.
FIFA mendesak anggota agar menyetujui reformasi di kongres, termasuk batasan masa jabatan pejabat tinggi dan pengungkapan gaji mereka, untuk membangun kembali kepercayaan setelah puluhan pejabat FIFA didakwa di pengadilan Amerika dan penyelidikan kriminal dimulai di Swiss.
Masa jabatan 18 tahun Blatter, orang Swiss, resmi berakhir pekan ini. Ia berharap hadir di Kongres tetapi ia diskors delapan tahun tidak boleh melakukan kegiatan apapun terkait FIFA karena melanggar etika. Permohonan bandingnya atas skors itu ditolak. Artinya, ia harus menjauh dari FIFA.
Namun, komite banding FIFA mengurangi skors Blatter menjadi enam tahun karena jasa-jasanya kepada FIFA. [ka/al]