Presiden FIFA Sepp Blatter menyerukan persatuan di kalangan semua anggota badan sepakbola ini. Ia berjanji akan berupaya mengatasi skandal korupsi organisasi itu jika terpilih kembali.
Blatter berbicara dalam kongres tahunan ke-65 FIFA di Zurich Swiss, di mana para anggota hari Jumat ini akan memilih apakah ia akan menduduki masa jabatan ke-lima sebagai presiden FIFA. Penantangnya adalah Pangeran Ali bin al-Hussein dari Yordania.
Blatter mengatakan penangkapan tujuh pejabat tinggi FIFA yang sedang berkumpul untuk mengikuti Kongres pada hari Rabu lalu telah “menimbulkan badai.” Tetapi Blatter mengatakan ia mengimbau dihidupkannya persatuan dan semangat tim agar FIFA dapat bergerak maju.
Menurutnya, masalah-masalah itu tidak akan dihadapi FIFA jika Rusia dan Qatar tidak terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia masing-masing pada tahun 2018 dan 2022. Amerika termasuk yang kalah dalam upaya menjadi penyelenggara turnamen tahun 2022.
Dakwaan yang dikeluarkan Amerika pekan ini diajukan terhadap 14 orang dengan tuduhan melakukan berbagai pelanggaran antara lain pemerasan, penipuan transaksi dan pencucian uang. Sebuah investigasi terpisah oleh Swiss juga menyelidiki dugaan salah urus dan pencucian uang, yang terkait dengan penetapan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Qatar hari Jumat menegaskan bahwa upayanya menjadi tuan rumah Piala Dunia dilakukan dengan penuh integritas.
Hari Kamis, Blatter mengatakan federasi menghadapi lebih banyak kabar buruk lagi dan bahwa situasi beberapa bulan mendatang tidak akan mudah bagi FIFA, tetapi kepercayaan terhadap organisasi ini perlu mulai dipulihkan. “Kita tidak dapat membiarkan reputasi sepakbola dan FIFA terseret masalah ini lebih jauh lagi. Ini harus dihentikan,” ujarnya.
Dua asosiasi sepakbola besar Eropa meminta Blatter agar mengundurkan diri, sebelum pemilihan presiden FIFA hari Jumat, tetapi Blatter telah menolak.
SAKSIKAN: Kongres FIFA ke-65