Biro Investigasi Federal AS (FBI) mengatakan laki-laki bersenjata yang menewaskan tujuh dan melukai 22 orang di Odessa, Texas pada Sabtu (31/8) beraksi sendirian dan kemungkinan tidak terkait dengan kelompok teroris global maupun domestik.
Pelaku membajak sebuah truk kantor pos dan kemudian mengebut sambil menembaki mobil-mobil lain di sebuah jalan besar sebelum ditembak mati oleh polisi.
Korban tewas termasuk seorang remaja. Tiga polisi termasuk diantara korban luka. Seorang bayi perempuan berusia 17 bulan juga terkena tembakan yang mengenai mulutnya.
"Hingga saat ini belum ada jawaban pasti terkait motif atau alasan," kata Kepala Polisi Odessa Michael Gerke, Minggu (1/9). "Tapi kami cukup yakin bahwa subyek beraksi sendirian."
Gerke menolak menyebut nama laki-laki bersenjata itu dalam konferensi pers pada Minggu (1/9). Gerke mengatakan dia tidak mau memberinya popularitas.
Tapi para pejabat polisi telah mengidentifikasinya sebagai Saen Ator, 36 tahun.
Presiden Donald Trump pada Minggu (1/9) memuji polisi di Texas atas penanganan penembakan itu, menyebutnya "situasi yang sangat sulit dan menyedihkan!"
Penembakan pada Minggu adalah pembunuhan massal ketiga di Amerika, setelah dalam bulan Agustus terjadi penembakan yang menewaskan 22 orang di El Paso, Texas, dan sembilan di Dayton, Ohio.[vm/pp]