Menurut harian Washington Post, FBI mendapat surat perintah rahasia dari pengadilan tahun lalu untuk memantau komunikasi Carter Page, yang waktu itu menjadi penasihat calon presiden Donald Trump.
Mengutip pejabat penegak hukum yang tidak mau disebut namanya dan pejabat Amerika lainnya, harian itu mengatakan FBI dan Departemen Kehakiman mendapat surat perintah FISA setelah meyakinkan seorang hakim “ada alasan yang menunjukkan” Page “bertindak sebagai agen negara asing, dalam hal ini Rusia”.
Bulan lalu, Direktur FBI James Comey mengakui lembaganya melancarkan penyelidikan mengenai apakah anggota-anggota kampanye Trump berhubungan dengan Rusia untuk mempengaruhi pemilu presiden tahun 2016. Pejabat intelijen Amerika yakin Rusia mencampuri pemilu yang memenangkan Trump.
Tapi dalam wawancara dengan CNN hari Rabu Page menyangkal bekerja untuk Rusia, “Tentu saja saya bukan agen asing,” katanya.
Page adalah salah seorang dari beberapa pembantu Trump yang dilaporkan menjadi pusat penyelidikan itu. Yang lainnya termasuk bekas ketua kampanye Trump, Paul Manafort, mantan penasihat keamanan nasional Trump, Mike Flynn dan kepercayaan lama Trump, Roger Stone.
Page yang direkrut oleh kampanye Trump sebagai penasihat kebijakan luar negeri bulan Maret 2016, memuji presiden Rusia Vladimir Putin dan mengecam sanksi-sanksi Amerika terhadap Rusia.
Dalam wawancara dengan jaringan CNN, Page menolak menyebut siapa yang membawanya pada kubu kampanye Trump, dengan mengatakan isu itu tidak relevan. Tapi ia menegaskan bukan Manafort. Page mengatakan ia tidak pernah bertemu atau berbicara dengan Manafort. [my/al]