Agen FBI pada Selasa (19/10) menggerebek sebuah kediaman di Washington, D.C. dan satu di Kota New York, yang terkait dengan sosok Oleg Deripaska, miliuner Rusia yang memiliki hubungan dengan Kremlin dan Paul Manafort, yang merupakan mantan ketua tim kampanye Donald Trump pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2016.
FBI membawa keluar sejumlah kotak dari sebuah rumah besar di salah satu daerah terkaya di Washington, dengan garis polisi bertuliskan “DILARANG MASUK TEMPAT KEJADIAN PERKARA” terbentang di halaman depan rumah tersebut. FBI juga tampak menderek satu kendaraan dari rumah itu.
Juru bicara FBI mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah melakukan aktivitas penegakkan hukum di rumah yang sebelumnya dilaporkan harian The Washington Post terkait dengan sosok taipan Rusia tersebut.
Alasan khusus penyegelan dan penggeledahan di rumah tersebut tidakdisebutkan secara gamblang, sementara juru bicara FBI juga tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Seorang perwakilan dari Deripaska mengatakan bahwa rumah tersebut, juga rumah di New York, merupakan milik dari kerabat sang taipan. Reuters saat ini belum bisa memastikan keberadaan Deripaska.
Demikian juga juru bicara FBI di New York, yang mengonfirmasi “aktivitas penegakkan hukum” di sebuah rumah di kawasan Greenwich Village, Kota New York, dan menolak berkomentar lebih jauh.
Deripaksa (53) masih mendapat sanksi dari AS sejak 2008. Washington menjatuhkan sanksi padanya dan sejumlah orang Rusia berpengaruh lainnya akibat keterkaitan mereka dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah terungkap dugaan campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016.
Deripaska pernah mempekerjakan Manafort, yang divonis bersalah pada 2018 dalam kasus penggelapan pajak dan penipuan bank, serta termasuk di antara tokoh sentral yang diperiksa dalam penyelidikan kasus dugaan campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016, yang telah dibantah oleh pihak Moskow.
Rusia menggunakan Manafort dan situs web Wikileaks untuk mencoba membantu Trump memenangkan pemilu tersebut, kata komite Senat AS yang dipimpin senator Partai Republik dalam peninjauan akhir kasus tersebut tahun lalu. Saat masih menjabat presiden Desember lalu, Trump memberi grasi kepada Manafort.
Laporan Senat menemukan bahwa Putin secara pribadi mengarahkan upaya Rusia untuk meretas jaringan komputer dan akun yang berafiliasi dengan Partai Demokrat, serta membocorkan informasi yang merugikan lawan Trump kala itu, Hillary Clinton.
Laporan itu juga menuduh Manafort berkolaborasi dengan Rusia, termasuk Deripaska dan seorang agen intelijen Rusia, sebelum, selama dan setelah pilpres.
Deripaska memiliki sebagian Rusal – perusahaan produsen aluminium – melalui sahamnya di perusahaan induk produsen aluminium raksasa En+ Group.
Washington sebelumnya telah mencabut sanksi terhadap kedua perusahaan itu, namun tetap mempertahankan sanksi yang diberikan pada Deripaska. Saham Rusal yang terdaftar di Moskow merugi setelah laporan penggerebekan rumah di Washington terbit, dimana nilainya turun sebesar 6%.
Perwakilan Deripaska, yang menolak menyebutkan namanya karena kebijakan perusahaan, membenarkan penggerebekan di kedua rumah tersebut dan mengatakan bahwa keduanya milik keluarga Deripaska, bukan milik taipan itu sendiri.
Perwakilan tersebut menyatakan penggeledahan dilakukan berdasarkan dua surat perintah pengadilan terkait dengan sanksi AS, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. [rd/jm]