Tautan-tautan Akses

Faktor Usia dan Berat Badan dalam Kasus Covid-19 yang Diidap Trump


Presiden AS Donald Trump melambai kepada awak media saat menuju helikopter untuk dibawa ke RS Militer "Walter Reed", Jumat (2/10).
Presiden AS Donald Trump melambai kepada awak media saat menuju helikopter untuk dibawa ke RS Militer "Walter Reed", Jumat (2/10).

Usia dan berat badan Presiden Donald Trump membuatnya memiliki risiko lebih tinggi terjangkit Covid-19 yang parah, tetapi selain kedua faktor itu sulit mengukur prognosisnya, demikian kata sejumlah ahli.

Dokter kepresidenan, Sean Conley, dalam pernyataan Jumat dini hari (2/10) memastikan bahwa presiden dan ibu negara Melania positif terjangkit virus corona. Ia mengatakan “keduanya kini berada dalam kondisi baik.”

“Saya perkirakan Presiden akan dapat melanjutkan tugas-tugasnya tanpa gangguan, sambil memulihkan diri,” tambahnya.

Trump berusia 74 tahun dan angka rawat inap di rumah sakit terus meningkat seiring bertambahnya usia. Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), angka rawat inap orang-orang seusia Trump lima kali lebih tinggi dibanding mereka yang berusia 18-29 tahun.

Menurut hasil pemeriksaan medis terbaru, Trump – yang memiliki tinggi 1,9 meter – memiliki berat badan sedikit di bawah 111 kilogram. Hal ini membuat indeks massa tubuhnya di bawah kategori obesitas. Menurut CDC hal ini membuatnya tiga kali lebih berisiko dirawat di rumah sakit.

“Seaca umum seseorang dengan demografi seperti itu harus dipantau dengan sangat seksama,” ujar Amesh Adalja, pakar penyakit menular yang juga ilmuwan senior di John Hopkins Center for Health Security. “Tetapi tidak berarti Anda berpotensi memiliki kasus kesehatan yang buruk,” tambahnya.

“Virus ini memiliki trajektori atau bentuk berbeda pada tiap-tiap orang,” ujar Adalja. Ada yang tidak memiliki gejala apapun atau asimtomatik, ada yang mematikan. “Kami tidak cukup tahu mengapa pada sebagian orang – bahkan ketika mereka berada dalam kelompok berisiko tinggi – hanya memiliki penyakit ringan, tapi lainnya tidak,” ujarnya.

Kajian kecil yang dilakukan di sebuah panti jompo di mana warganya memiliki risiko sangat tinggi, mendapati bahwa lebih dari sepertiga yang diuji medis positif virus corona tidak pernah mengembangkan gejala apapun.

Trump Memiliki Gejala Ringan

Trump memiliki “gejala ringan,” ujar Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows hari Jumat (2/10).

Sebagian besar orang tidak mengembangkan penyakit parah. Tetapi pada sebagian kecil pasien, kesehatannya memburuk pada hari kedelapan hingga hari kesepuluh setelah melaporkan gejala pertama.

“Minggu kedua merupakan saat yang paling penting bagi kita untuk memantau kesehatan pasien,” ujar Helen Boucher, Kepala Penyakit Menular di Tufts Medical Center. Pasien yang dirawat di rumah sakit, kesehatannya pada minggu kedua “memburuk, dan terus demikian hingga minggu ketiga dan keempat,” ujarnya.

Sejumlah Presiden Terjangkit Covid-19

Trump adalah salah seorang pemimpin negara yang tertular virus corona ini. Sebelumnya Presiden Brazil Jair Bolsonaro, yang berusia 65 tahun, pada bulan Juli mengatakan menderita gejala ringan Covid-19 yang dinafikannya sebagai “flu ringan.”

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang berusia 56 tahun, pada 27 Maret mengatakan “memiliki gejala ringan” tetapi sepuluh hari kemudian dirawat di rumah sakit.

Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez, yang berusia 51 tahun, juga sempat dirawat di rumah sakit karena Covid-19. Demikian pula Presiden Guatemala Alejandro Giammatei, yang berusia 64 tahun, dan melaporkan kasus “sangat ringan.” Presiden Belarus Alexander Lukashenko, yang berusia 66 tahun, bahkan mengatakan tidak memiliki gejala apapun. [em/pp]

XS
SM
MD
LG