Seorang pejabat Facebook, Sabtu (6/2), mengungkapkan keprihatinannya dengan perintah pemblokiran akses internet di Myanmar. Platform media sosial meminta pihak berwenang untuk membuka blokir akses tersebut.
Junta militer baru Myanmar, sebagaimana dikutip dari Reuters, telah memerintahkan pemblokiran Facebook dan platform media sosial lainnya dalam beberapa hari terakhir, sementara akses internet diputus total pada Sabtu (6/2).
“Kami sangat prihatin dengan perintah untuk mematikan internet di Myanmar,” kata Rafael Frankel, direktur kebijakan publik Facebook, APAC. "Kami sangat mendesak pihak berwenang untuk mencabut pemblokiran semua layanan media sosial." [ah]