Media pemerintah Iran menggunakan ratusan akun media sosial palsu yang secara rahasia menyebarkan pesan pro-Iran secara online sejak 2011 dengan menarget pemilih di beberapa negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat, kata Facebook hari Selasa (5/5).
Dalam laporan bulanan tentang penangguhan sejumlah akun karena"perilaku tidak wajar yang terkoordinasi," Facebook menyatakan telah menghapus delapan jaringan dalam beberapa pekan terakhir, termasuk sebuah jaringan yang terkait dengan Republic of Iran Broadcasting Corporation (IRIB).
Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan cybersecurity Facebook, mengatakan jaringan IRIB itu mempunyai "beberapa koneksi substansial" yang sebelumnya diidentifikasikan dengan sejumlah kampanye disinformasi Iran, namun masih terlalu dini untuk menyimpulkan bertanggung jawab langsung atas operasi tersebut.
IRIB milik pemerintah Iran dan dikepalai seorang yang ditunjuk oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar. Sejumlah pejabat Iran sebelumnya menampik tuduhan menjalankan kampanye disinformasi yang terkoordinasi sebagai sesuatu yang "konyol."
Republik Islam itu muncul sebagai salah satu pelaku yang paling gigih melakukan operasi untuk mempengaruhi secara online, lewat Facebook, Twitter dan Google Alphabet. [mg/ii]