Hasil jajak pendapat selepas pemungutan suara menunjukkan partai pimpinan PM Israel Benjamin Netanyahu memimpin dalam pemilu terakhir di negara itu. Akan tetapi partai tersebut gagal mencapai mayoritas untuk memerintah.
Para pejabat masih menghitung kertas suara, Selasa (3/3), setelah pemilu ketiga dalam kurun setahun ini.
Dua pemilu pada April dan September 2019 berakhir dengan kebuntuan. Netanyahu dan penantang utamanya, kandidat partai Putih dan Biru Benny Gantz, tidak mampu mengumpulkan cukup banyak suara untuk meraih kemenangan yang meyakinkan.
Netanyahu sementara ini masih menjadi perdana menteri setelah melalui pemilu berulang kali. Pemilu terakhir ini diselenggarakan dua pekan sebelum ia dijadwalkan untuk diadili atas tuduhan penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan.
Gantz, dalam kampanyenya, mengatakan Netanyahu dicemari oleh skandal. Sementara itu Netanyahu mengemukakan ia adalah calon paling berkualitas untuk memimpin Israel sekarang ini.
Begitu hasil penghitungan resmi masuk, Presiden Reuben Rivlin akan memilih kandidat yang menurutnya memiliki peluang terbaik untuk membentuk koalisi dan memberinya waktu enam pekan untuk itu. Jika kandidat tersebut gagal, kandidat lainnya akan diberi waktu 28 hari untuk membentuk koalisi sendiri. [uh/ab]
