Atase keamanan kedutaan, yang sejak saat itu telah kembali ke Ethiopia, melepaskan tembakan saat berlangsungnya insiden tanggal 29 September lalu. Peristiwa itu memperbarui ketegangan antara pemerintah Ethiopia dan kelompok-kelompok pembangkang.
Dina Mufti, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia, memberitahu jaringan televisi pemerintah, hari Kamis (9/10), para pemrotes itu menjalin hubungan dengan Eritrea dan kelompok ekstremis Somalia, al-Shabab.
Mufti menambahkan, pemerintah AS semestinya melindungi integritas kedutaan besar Ethiopia dan menuntut agar "para pengacau itu," dikenakan dakwaan, karena meneriakkan slogan-slogan anti pemerintah dan berusaha menurunkan bendera Ethiopia.
Para pengecam pemerintah Ethiopia mengutarakan negara itu bersikap sangat tidak toleran terhadap pembangkang politik, acapkali menindas, menangkap dan memukul para demonstran, dan menganggap mereka sebagai penjahat.